GELORA.CO - Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan komentar soal arah dukungan Presiden Jokowi dengan sebuah pantun.
Diduga kuat arah dukungan Presiden Jokowi tertuju pada paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Airlangga mengatakan bahwa keberpihakan Presiden Jokowi terhadap salah satu paslon sah-sah saja. Justru, kata Airlangga, keberpihakan presiden tidak menyalahi konstitusi dan dijamin hak politiknya.
"Keberpihakan presiden kan itu sesuatu yang dijamin oleh konstitusi dan juga oleh Undang-Undang Pemilu. Jadi, itu bukan hal yang baru," kata Airlangga Hartarto pada kesempatan konsolidasi Partai Golkar se-Sumbagut di Medan, Jumat (26/1/2024) malam.
Tak hanya Presiden Jokowi, Airlangga menguraikan sejarah kepemimpinan nasional di Indonesia dan keberpihakannya terhadap pilihan politik. Sebab, Presiden juga berasal dari partai politik dan tentunya juga berkampanye.
"Dalam sejarah Indonesia mulai dari Bung Karno itu kan dia PNI, kemudian Presiden Soeharto Golkar, Presiden Habibi Golkar, Ibu Megawati PDIP, Gusdur PKB, kemudian Pak SBY Demokrat.
Jadi kalau hari ini Pak Presiden Joko Widodo menggunakan hak politiknya dan sesuai dengan konstitusi itu merupakan hal yang dijamin oleh konstitusi, termasuk oleh Undang-Undang Pemilu," jelasnya.
Saat ditanya wartawan ke mana arah dukungan Presiden Jokowi, Airlangga pun tak menjawab gamblang. Ia merasa semua orang sudah tahu capres mana yang dikampanyekan Presiden Jokowi.
Namun, seperti diketahui, Presiden Jokowi merupakan kader Partai PDIP, tapi arah dukungannya diduga kuat bukan kepada capres yang diusung oleh partai yang diketuai oleh Megawati itu. Diketahui pula, cawapres nomor urut 2, Gibran, merupakan anak dari Presiden Jokowi, sehingga ia tentu akan mendukung putranya itu.
Padahal, Gibran sudah drop out dari PDIP. Airlangga pun menanggapi hal ini sebagai sesuatu yang wajar.
Begitu juga saat ditanya terkait ke mana sebenarnya arah dukungan Presiden Jokowi, Airlangga menganggap publik pun sudah tahu. "Sudah gaharu, cendana pula, sudah tahu, bertanya pula," pungkas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu dengan pantun.
Sebelumnya ramai diberitakan terkait pernyataan Presiden Jokowi yang berpihak terhadap salah satu capres 2024.
Kata dia, presiden boleh berkampanye dan memihak kepada salah satu capres. "Presiden tuh boleh lo kampanye, presiden boleh memihak, boleh," tegas Presiden Jokowi beberapa hari lalu saat berkegiatan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 2 itu
Sumber: tvOne