Kampung Susun Kunir berlokasi di Jalan Kemukus Nomor 1, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Bangunan itu diresmikan pada Sabtu 10 September 2022.
Kampung susun ini diperuntukkan bagi warga Kampung Kunir yang terdampak penggusuran pembangunan Jalan Inspeksi Kali Anak Ciliwung di era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Peresmian Kampung Susun Kunir menjadi babak baru bagi warga yang terdampak penggusuran tujuh tahun sebelumnya.
“Peristiwa yang kita saksikan hari ini semoga menjadi babak baru bagi perjalanan warga Kampung Susun Kunir. Tujuh tahun perjalanan dilewati dengan masa yang penuh cobaan,” kata Anies kala itu.
Kampung Susun Kunir dibangun di atas bekas tempat sampah Anies. Memiliki luas sekitar 860 meter persegi.
Bangunan tersebut terdiri atas satu blok dan empat lantai dengan total 33 unit rumah. Setiap unitnya berukuran 36 meter persegi. Pada bagian dalam tersedia kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, hingga balkon.
Ada juga fasilitas pendukung yakni ruang usaha bagi warga, area komersial, ruang serbaguna, dan galeri Kunir sebagai tempat pelestarian cagar budaya, serta area parkir.
Pemenang penghargaan tersebut diumumkan organisasi nirlaba internasional itu di laman resminya, https://world-habitat.org/.
World Habitat, organisasi nirlaba internasional yang berupaya menyediakan rumah layak bagi semua orang.
Tahun ini, penghargaan bergengsi tersebut diberikan kepada delapan proyek luar biasa yang menunjukkan inovasi dan pendekatan transformatif terhadap perumahan. Mulai dari solusi berbasis komunitas hingga adaptasi perubahan iklim.
Pemenang medali emas masing-masing menerima £10.000 atau sekitar Rp197 juta. Juga bergabung dengan jaringan pemenang eksklusif dan berkolaborasi dengan tim World Habitat dalam peluang pengembangan internasional.
Pemenang Gold World Habitat Awards 2024 diraih program pemenuhan hak perumahan di Jakarta. Sebuah proyek luar biasa yang melibatkan sekelompok warga permukiman informal (kampung).
“Atas kisah inspiratifnya mengenai ketahanan masyarakat dan aksi kolektif. Meskipun terus-menerus menghadapi ancaman penggusuran paksa, komunitas kampung yang bermitra dengan organisasi akar rumput telah berhasil melawan dan mengamankan hak mereka atas perumahan. Upaya mereka telah menghasilkan pencegahan penggusuran, pemulangan keluarga yang diusir ke rumah mereka, dan perubahan peraturan kota yang melindungi seluruh warga kampung dari penggusuran paksa,” tulis World Habitat dalam pengumumannya.
Medali emas juga diraih Energiesprong, sebuah proyek perintis dari Belanda. Proyek ini dianugerahi Gold World Habitat Award atas pendekatan revolusionernya terhadap retrofitting deep net-zero.
Sistem inovatif ini menggunakan panel dinding dan atap berinsulasi prefabrikasi serta serangkaian teknologi ramah lingkungan yang cerdas untuk mencapai pengurangan konsumsi energi gedung sebesar 70-80 persen yang luar biasa.
Sejak didirikan pada tahun 2011, Energiesprong telah melaksanakan lebih dari 10.000 proyek, khususnya di bidang perumahan sosial, di tujuh negara di Eropa dan Amerika Utara.
Direktur Eksekutif UN-Habitat, Maimunah Mohd Sharif mengatakan, “Kedua inisiatif ini mewakili respons inovatif yang kuat terhadap dua tantangan yang saling tumpang tindih, termasuk perumahan dan perubahan iklim. Lebih dari sekadar visi perumahan sebagai empat dinding dan satu atap, mereka juga menyentuh keadilan sosial, hak asasi manusia dan pemberdayaan masyarakat.”
“Saya ingin memuji Hak Perumahan di Jakarta atas kemitraan multi-organisasi dan keterlibatan masyarakat sejak awal, serta keputusan untuk menggunakan pendekatan kebijakan dan politik untuk mendorong perubahan besar dalam narasi terhadap lingkungan dan lingkungannya. penduduk. Kami juga mengapresiasi pengembangan mekanisme kerja sama yang mencakup lahan, untuk mengurangi spekulasi dan memperkuat keamanan kepemilikan,” lanjutnya.
Direktur Global The Shift, Leilani Farha mengatakan, “Hak perumahan di Jakarta adalah proyek luar biasa yang memberikan ruang bagi warga yang berisiko digusur atau tergusur untuk melakukan advokasi bagi perubahan hukum dan politik yang signifikan. Proyek ini berakar kuat pada pendekatan hak asasi manusia dengan fokus pada perubahan sistemis, keterlibatan masyarakat, dan jaminan kepemilikan lahan.”
“Ini adalah aspek-aspek mendasar dari hak atas perumahan. Saya menyadari bahwa keterlibatan masyarakat sering kali tidak terpusat pada pekerjaan perumahan, sehingga saya sangat terkesan dengan aspek proyek ini,” tambahnya.
Kepala Eksekutif World Habitat, David Ireland mengatakan, “Para pemenang penghargaan emas tahun ini menginspirasi kami dengan pendekatan perintis mereka dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan ketidakamanan tenurial, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka tahun ini.”
“Proyek hak perumahan di Jakarta telah berhasil membangun kepercayaan masyarakat berisiko dan membekali mereka dengan alat, pengetahuan, dan jaringan solidaritas yang mereka butuhkan untuk menuntut hak atas perumahan yang menjadi hak mereka,” katanya lagi.
Sementara pemenang Silver World Habitat Award 2024 diraih program kelayakhunian pedesaan pemerintah Chile dan La Ciguë, perumahan mahasiswa terjangkau di Jenewa.
Selanjutnya perunggu diperoleh proyek perumahan darurat CO-HATY untuk pengungsi di Ukraina dan layanan prakiraan cuaca DARAJA di Kenya dan Tanzania, serta Nettelbeckplatz, perumahan berkelanjutan, terjangkau, dan dapat diakses di Berlin.
Peraih perunggu lainnya yakni komunitas New Ground Cohousing, lingkungan yang mendukung bagi lansia di Inggris. (*)
Sumber: herald