GELORA.CO -Presiden Joko Widodo tidak memikirkan masalah utang negara maupun konflik rasial di daerah serta perselisihan agama yang bisa memantik konflik pada 14 Februari nanti.
Namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang disibukkan untuk mengatur strategi pasca lenger sebagai Presiden RI pada Oktober 2024 mendatang. Sebab Jokowi berambisi mengendalikan eksekutif dan legislatif.
Demikian pandangan pengamat politik Rocky Gerung dalam akun Youtubenya yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/1).
Atas dasar itu, menurut Rocky, Jokowi akan menaruh anak-anaknya sebagai pion di eksekutif dan legislatif.
"Gibran (Rakabuming Raka) berkuasa di eksekutif, tapi Kaesang (Pangarep) jadi Ketua DPR misalnya. Kan gila perencanaan politik (seperti) ini. Cuma orang yang punya ambisi yang tak terkendali mampu berpikir semacam itu," kata Rocky.
Rocky mengatakan, rakyat Indonesia bisa mengintip jalan pikiran Jokowi dengan melihat bagaimana presiden dua periode itu mengatur sistem pemerintahan ke depan.
"Gak apa-apa Gibran jadi wakil presiden dan dalam waktu tidak terlalu lama, karena kecelakaan politik bisa jadi presiden. Untuk itu maka harus disiapkan rambu-rambu politik di DPR," kata Rocky.
"Jadi bayangkan, misalnya cara berpikir Jokowi karena setiap hari itu yang dia pikirkan, dia enggak pikirkan utang, dia enggak pikirin ketegangan rasial yang tumbuh lagi di daerah-daerah, perselisihan agama yang potensial di Sulut dalam 14 Februari. Ini betul Jokowi hanya memikirkan partainya," tutupnya
Sumber: RMOL