Perubahan pada Jokowi yang dimaksud JK adalah soal keinginan berkuasa.
JK mencontohkan bagaimana isu liar yang beredar bahwa Jokowi ingin masa jabatannya sebagai presiden ditambah menjadi tiga periode.
"Saya kira begitu, berubah. Contohnya tiba-tiba ingin tiga kali, ya kan. Padahal konstitusi hanya 2 kali, seperti itu. Jadi, perubahan-perubahan itu, terjadi," kata JK dalam acara Gaspol! Kompas.com, dikutip Rabu (24/1/2024).
"Jadi ya memang kalau orang sudah pegang kekuasaan, kadang-kadang terlena menikmati kekuasaan. Lupa," sambungnya.
Terkini, putra sulung Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka, maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Gibran yang baru berusia 36 tahun itu bisa mendaftar sebagai cawapres berkat perubahan aturan terkait batas usia oleh Mahkamah Konstitusi yang saat itu dipimpin Anwar Usman, adik ipar Jokowi.
JK berpandangan, bisa saja Jokowi berniat ingin tetap berkuasa melalui majunya Gibran.
Pandangan-pandangan seperti itu diyakini JK pasti tetap muncul karena terlena akan kekuasaan.
"Ya faktor lain ingin tetap berkuasa. Ya mungkin ada rencana kalau mendukung 02 dia masih bisa mungkin memberikan arahan. Saya tidak tahu, tapi seperti itu kira-kira," tutur politikus senior Partai Golkar ini.
Lebih jauh, JK mengatakan bahwa dirinya mengenal Jokowi pribadi yang sederhana. Kesederhanaan itu dikenal JK saat Jokowi sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ia mengakui bahwa dirinya yang mengusulkan pada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri agar Jokowi menjadi calon gubernur DKI.
Kemudian, ketika bersanding dengan Jokowi sebagai presiden dan wakil presiden, JK mengaku menyelesaikan persoalan bangsa negara dengan baik. Komunikasi antar keduanya pun terus berjalan.
"Setelah 5 tahun (periode jabatan selesai), saya tidak tahu karena saya tidak di pemerintahan lagi," pungkas JK.
Sumber: kompas