Hal ini disampaikannya dalam acara debat capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu (7/12/2024). Menurut Anies, salah satu nama yang diduga menjadi "orang dalam" terkait pengadaan alutsista itu adalah PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
"Ketika Bapak (Probowo) memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak 'orang dalam' pengadaan alutsista, (seperti) PT Teknologi Militer Indonesia (TMI)," kata Anies.
Keterlibatan "orang dalam" di tubuh Kemenhan itu dinilai tidak sejalan dengan standar etika seorang pemimpin.
Berikut profil PT TMI yang disebut terlibat dalam pengadaan alutsista Indonesia.
Profil PT TMI
PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) adalah sebuah platform strategis untuk akuisisi teknologi inovatif guna meningkatkan sektor pertahanan dan keamanan nasional, serta integrator sistem manajemen tempur dalam mewujudkan pengembangan teknologi militer yang canggih.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (2/6/2021), PT TMI didirikan sebagai perusahaan swasta nasional pada 14 Agustus 2020.
Perusahaan ini berstatus perseroan tertutup. PT TMI mencakup industri pengolahan, industri pesawat terbang dan perlengkapannya, reparasi pemasangan mesin dan peralatan hingga reparasi produk logam pabrikasi, mesin, dan peralatan.
Kemudian instalasi sistem kelistrikan, air (pipa) dan instalasi konstruksi lainnya, komunikasi jaringan irigasi, komunikasi dan limbah, hingga konstruksi telekomunikasi navigasi udara.
PT TMI dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan yang dulunya bernama Yayasan Kesejahterahaan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) di bawah Kemenhan.
Diketahui, PT TMI merupakan wadah dari para ahli alutsista berteknologi canggih, ahli elektronika, serta teknokrat anak bangsa yang mempelajari dan alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik.
PT TMI berdiri dengan modal yang disetorkan senilai Rp 50 miliar dengan jumlah 50.000 lembar. Harga per lembar sahamnya Rp 1.000.000.
Sebanyak 10 dari total 50.000 lembar saham dipegang Primer Koperasi Pegawai Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP).
Sementara sisanya sebanyak 49.990 lembar saham dikuasai YKPP.
Dugaan keterlibatan PT TMI dalam pengadaan alutsista
Dugaan keterlibatan PT TMI dalam pengadaan alutsista TNI pertama kali mencuat setelah pengamat militer Connie Rahakundini menyampaikan ketidakwajaran dengan keberadaan perusahaan tersebut, lantaran berada di dalam lingkungan Kementerian Pertahanan.
Perusahaan itu mulai mendapat sorotan usai tersebarnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Dalam dokumen Raperpres tersebut, tertulis rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) membutuhkan dana Rp 1.760 triliun dan bisa menggunakan skema utang asing.
Sementara itu, sejumlah jabatan petinggi PT TMI merupakan orang terdekat Prabowo Subianto, seperti Komisaris Utama PT TIM Glenny H Kairupan dan dewan komisaris Judi Magio Yusuf.
Dikutip dari Kompas.id (2/6/2021), Glenny dan Magio adalah teman seangkatan Prabowo di Akademi Militer yang juga aktif di Partai Gerindra.
Sementara Direktur Utama PT TMI Harsusanto adalah mantan pimpinan PT PAL.
Kendati demikian, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membantah adanya keterlibatan PT TMI dalam pengadaan alutsista itu. (*)
Sumber: tribunnews