Pasalnya Hasto mengaku bahwa pihaknya terbuka untuk membentuk poros baru dengan kubu pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran. "Lho? Mas Hasto yakin kalah ini," ucap Dahnil.
Ia pun mengingatkan kesombongan Hasto yang pernah mengatakan tidak akan pernah berkoalisi dengan partai yang mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 karena berbeda ideologi.
"Padahal dulu sesumbar tak akan pernah bisa bekerjasama dengan partai yang ada di Koalisi Anies. Apalagi Hasto dulu bilang, karena ada perbedaan ideologi maka PDIP tak mungkin bekerjasama dengan Partai yang dikoalisi Anies," ujarnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (15/1).
Sebelumnya, Sekjen PDIP sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengaku pihaknya terbuka untuk membentuk poros baru dengan kubu AMIN jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Hasto menyampaikannya sekaligus untuk merespons komunikasi Ganjar-Mahfud dengan AMIN belakangan ini, termasuk komunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pasca debat Pilpres ketiga pada Minggu (7/1/2024).
"Tentu saja kami sangat welcome apa yang disampaikan Mbak Puan, dengan salaman dengan Pak Anies ini menunjukkan hal yang kontradiktif dengan Pak Prabowo yang tidak mau salaman dengan Pak Anies," kata Hasto di Jakarta Selatan, Jumat (12/1) dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, ia pun mengkritik sikap capres nomor urut dua Prabowo Subianto setelah debat capres-cawapres yang tampak meluapkan amarah untuk menyindir Anies pada sejumlah kesempatan.
"Bahkan bagi Pak Prabowo debat belum selesai, maka kemudian dia mengatakan goblok tolol. Itu yang seharusnya tidak boleh disampaikan oleh pemimpin. Kata-kata yang menggelorakan suatu semangat juang bukan kata-kata makian seperti yang disampaikan Pak Prabowo," tandasnya.
Sumber: populis