Hasil Survei: Gerindra Akhirnya Sikut PDIP, PSI Mengerikan Jadi Kuda Hitam Ada Faktor Power Jokowi

Hasil Survei: Gerindra Akhirnya Sikut PDIP, PSI Mengerikan Jadi Kuda Hitam Ada Faktor Power Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Survei Economics & Political Insight (EPI) Center merilis hasil elektabilitias Gerindra sebagai yang tertinggi dengan dukungan 18,9 persen disusul oleh PDI Perjuangan (PDIP) mengoleksi 16,4 persen. 

 Berlanjut Golkar 10,5 persen, PKB 7,3 persen, Demokrat 5,6 persen PKS 5,2 persen, Nasdem 4,8 persen, PAN 4,6 persen, dan PSI 4,2 persen. PPP 2,7 persen, Perindo 1,5 persen, Hanura 0,6 persen, Gelora 0,4 persen, Ummat 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PKN 0,1 persen, dan Buruh 0,0 persen, sedangkan responden yang menyatakan Tidak tahu/tidak jawab sebesar 16,5 persen. 

EPI Center memprediksi peta kontestasi partai politik akan berlangsung dinamis dan kedatangan pendatang baru yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang elektabilitasnya menembus 4,2 persen atau telah melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. 

 “Gerindra diproyeksikan bakal memenangkan Pemilu 2024 sekaligus mengalahkan dominasi PDIP, serta munculnya pendatang baru di Senayan di mana elektabilitas PSI menembus 4,2 persen,” kata peneliti EPI Center Mursalin dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/1/12024). 

Potensi kemenangan Gerindra juga berkaitan erat dengan peta kontestasi Pilpres 2024. Hal ini membuktikan kuatnya faktor Jokowi dalam menaikkan elektabilitas partai yang didukungnya. 

Pada Pemilu 2014 dan 2019, perolehan suara PDIP terjaga pada kisaran mendekati 20 persen, naik dari Pemilu 2009 yang hanya berkisar 14 persen. Selain itu, faktor Jokowi lainnya tampak dalam lonjakan elektabilitas PSI, setelah sebelumnya partai baru pada Pemilu 2019 itu gagal menembus Senayan. 

Kenaikan itu terjadi setelah Kaesang Pangarep, salah satu putera Jokowi, menjadi ketua umum PSI. Jokowi yang ingin memastikan keberlanjutan program-programnya usai menjabat dua periode merasa perlu tetap mempengaruhi aktor-aktor pemilu. 

Selain Gibran yang didapuk sebagai cawapres Prabowo, pengaruh Jokowi pada partai juga masuk melalui Kaesang. 

Adapun, Survei Economics & Political Insight (EPI) Center dilakukan pada 9-15 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili 38 provinsi. 

Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita