"Jadi siapa pun yang ikut cawe-cawe, tidak adil dan intervensi [dalam Pemilu 2024], dia adalah pengkhianat bangsa," kata Gatot saat menghadiri diskusi bertajuk 'Selamatkan Pemilu yang Demokratis', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/1).
"Dan saya minta kepada seluruh rakyat Indonesia sebagai pemilik negeri ini, jangan takut, siapa pun juga," lanjutnya.
Ia berharap aparatur negara mesti memegang teguh prinsip tersebut dan tidak hanya sekadar ditunjukkan lewat seragam yang dikenakan saja.
"Contohnya Babinsa pakai baju Babinsa, bajunya saja Babinsa, kalau dia cawe-cawe berarti dia pengkhianat bangsa. Kapolsek seterusnya sampai ke atas. TNI seterusnya sampai ke atas," katanya.
"Kalau ikut cawe-cawe, memaksa, ada orang minta kartu keluarga, KTP, jangan dikasih. Jangan takut," tegasnya.
Gatot pun menegaskan, akan melawan aparatur negara yang berusaha mengintervensi pemilu dan mengganggu integrasi bangsa.
"Maka harus kita lawan semua. Jangan takut, apa yang kita lakukan dengan tekad untuk menyelamatkan negara ini dari perpecahan," pungkasnya.
Sumber: kumparan