Ganjar menyampaikan demikian menanggapi berbagai pelanggaran yang dilakukan relawan pasangan calon atau paslon tertentu yang terang-terangan menggunakan seragam kampanye dan membagikan uang.
Serta, aparat Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP yang secara langsung menyatakan dukungan ke salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Saya nggak ngerti lagi, kalau seperti itu, maka itu memancing semua orang untuk melakukan pelanggaran," kata Ganjar di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).
Ganjar, karena itu merasa perlu mempertanyakan komitmen Pemilu yang jujur dan adil, serta demokrasi yang lebih jujur.
"Saya, kita-kita pemimpin butuh komitmen, dan saya juga mengingatkan diri saya sendiri, termasuk juga relawan agar kita, yuk kita taat yuk,” tutur Ganjar.
“Kita boleh kritik, tapi juga harus mentaati aturan. Mudah-mudahan bawaslu segera periksa itu,” ujarnya.
Ganjar menginginkan adanya realisasi dalam pengawasan jika terdapat pelanggaran.
Sehingga relawan pasangan calon dapat melakukan kampanye dengan caranya masing-masing.
"Jangan sampai pemilunya nanti rusak," ucap Ganjar.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kabupaten Garut, Jawa Barat memperlihatkan dukungannya kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Dukungan tersebut pun terekam dalam sebuah video berdurasi 19 detik yang kemudian viral setelah diunggah ke media sosial.
Dalam video itu, tampak anggota Satpol PP yang mengenakan seragam lengkap menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin muda seperti Gibran.
"Bismiilahiirahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih,” kata salah seorang anggota Satpol PP yang berada di depan Satpol PP lainnya seraya menunjukan foto Gibran.
Sumber: kompas