GELORA.CO - Seruan mundur untuk Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi kini ramai diperbincangkan publik.
Diketahui seruan tersebut awalnya diungkap oleh Ekonom senior Faisal Basri untuk menanggapi sikap Presiden Jokowi yang dinilainya tak netral dalam Pilpres 2024.
Menyadari ramainya seruan yang ia lontarkan itu, Faisal Basri meluruskan bahwa dirinya tak secara langsung membujuk Sri Mulyani dan Basuki untuk mundur dari kabinet.
Ia hanya mendesak dan menyuarakan hal itu kepada masyarakat saja.
Bahkan Faisal juga mulai menjaga jarak dengan Sri Mulyani dan Basuki, atau dengan menteri Jokowi lainnya.
"Saya enggak (tidak mendesak langsung). Saya disclaimer, saya tidak berhubungan langsung dengan yang saya sebut. Jadi saya juga jaga jarak gitu," kata Faisal dilansir WartakotaLive.com, Jumat (19/1/2024).
Lebih lanjut, Faisal mengaku mengenal Sri Mulyani sebagai sosok yang berintegritas, tapi menurutnya kini Sri Mulyani sudah mulai resah.
"Tapi, saya kenal Bu Sri Mulyani yang punya integritas dan saya rasa 99 persen dia resah. Jadi bibit-bibitnya sudah terlihat," tuturnya.
Menurut Faisal saat ini para menteri, termasuk Sri Mulyani sedang mengalkulasikan berbagai dampak jika mengundurkan diri.
Hingga kini, Faisal belum mendengar langsung pernyataan mundur, baik dari Sri Mulyani maupun Basuki.
Faisal merasa, para menteri Jokowi ini masih menunggu momentum yang tepat untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Untuk itu, Faisal pun meminta publik untuk terus menyerukan agar menteri-menteri di kabinet pimpinan Jokowi ini mundur.
Karena baginya ini adalah perjuangan moral yang damai.
"Oleh karena itu, ayo kita suarakan terus, teman-teman suarakan terus (untuk mundur). Karena ini perjuangan moral. Dan ini paling peaceful. Engga pakai bakar-bakaran, enggak anarkis gitu," tegas Faisal.
Istana Pastikan Menteri Kabinet Jokowi Solid
Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana merespons kabar soal Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang disebut siap mundur dari kabinet.
"Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya," kata Ari kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).
Ari mengatakan tidak ingin memperpanjang isu liar tersebut.
"Terkait isu yang sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut," pungkas Ari.
Sebelumnya, Faisal Basri menyerukan sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi mundur.
Seruan Faisal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur."
"Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur."
"Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).
Sumber: Tribunnews