Dipecat PBNU, Kiai Marzuki Pernah Tolak Uang Rp8 Miliar dari Tim Sukses Capres

Dipecat PBNU, Kiai Marzuki Pernah Tolak Uang Rp8 Miliar dari Tim Sukses Capres

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur yang dipecat PBNU, ternyata pernah didatangi tim sukses salah satu Calon Presiden (Calon Presiden). Kiai Marzuki mengaku ditawari mobil Alphard. Bahkan juga pernah ditawari uang sebesar Rp 8 miliar. Tapi Kiai Marzuki menolak. Alasannya, uang sogok tak akan barokah. Padahal ia sedang butuh uang untuk membangun pondok pesantren.

Hal itu disampaikan Kiai Marzuki Mustamar dalam taushiahnya di depan warga NU. Kini rekaman video pidato Kiai Marzuki Mustamar itu beredar luas di media sosial. Terutama di grup-grup WA para kiai NU.

Soal Pemecatan Ketua PWNU Jatim, Prof AS Hikam: NU Bakal Dianggap Krisis Legitimasi Internal
“Saya pernah digoda Alphard. Ya, begini ini memimpin NU,” kata Kiai Marzuki Mustamar dalam bahasa Jawa. Padahal, kata Kiai Marzuki Mustamar, mobil miliknya jelek (tak mewah seperti Alphard).

Bahkan, tutur Kiai Marzuki, juga pernah ditawari uang sebesar Rp 8 miliard. Tapi lagi-lagi ia menolak. Kenapa? Ia takut uang sogok itu justru membuat pondok pesantren yang diasuhnya tidak barokah.

“Jadi perkara, nanti pondok saya tak barokah,” tegas pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Karang Besuki, Sukun, Malang itu. Padahal, tutur Kiai Marzuki, pondok pesantrennya sedang dibangun, tapi tak jadi-jadi karena kekurangan uang.

Tapi Kiai Marzuki Mustamar bersyukur karena merasa selalu dituntun oleh gurunya, yaitu KH Masduki Mahfud yang kini sudah wafat. Sehingga ia tak mau menerima uang suap.

Ia mengaku selalu didatangi (mimpi) Kiai Masduki Mahfud. Menurut dia, Kiai Masduki Mahfud selalu mengingatkan dirinya agar tidak menerima uang suap. Kiai Mahfud sendiri, menurut Kiai Marzuki Mustamar, pernah mau disuap oleh seorang calon gubernur pada Pilgub sebelum pilgub kemarin.

“Tapi orang itu (oleh Kiai Masduki Mahfud) disentak , pulang!,” tegas Kiai Marzuki Mustamar menceritakan sikap tegas Kiai Masduki Mahfud. “Kalau saya tidak sampai menyentak. Tapi saya bilang bahwa saya masih bisa cari uang sendiri,” tegas Kiai Marzuki Mustamar. Kiai Masduki Mahfud pernah menjadi Rais Syuriah PWNU Jawa Timur.

Kiai Marzuki Mustamar mengajak warga NU agar tidak menerima uang suap.

“Karena sebenar lagi akan ada Pilpres,” kata Kiai Marzuki Mustamar.

Seperti diberitakan, Ketua PWNU Jawa Timur Dr KH Marzuki Mustamar diberhentikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Informasi itu beredar di grup WA para kiai dan kader NU.

Informasi yang diterima, proses pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar itu sudah menyebar sejak dua minggu lalu. Beberapa pengurus PWNU Jatim yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar itu sudah diproses sejak beberapa hari lalu.

KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE membenarkan bahwa Kiai Marzuki Mustamar memang diberhentikan oleh PBNU. Hanya saja cucu KH Bisri Syansuri, salah seorang ulama pendiri NU itu, mengaku belum tahu alasan pemberhentiannya.

“Dibehentikan iya, alasannya belum jelas,” kata Gus Salam kepada BANGSAONLINE, Kamis (28/12/2023).

Gus Salam mengaku tahu informasi pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar ketika PBNU mengumpulkan para ketua PCNU se-Jawa Timur sekaligus PWNU Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (27/12/2023) malam.

Ketika ditanya, apa karena Kiai Marzuki Mustamar mendukung pasangan calon presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan dan A. Muhaimin Iskandar (AMIN)?

Gus Salam yang kini menjadi komandan pemenangan AMIN Jawa Timur tak menjawab langsung. Hanya saja ia mengatakan bahwa Rais Aam Syuriah PBNU KH Miftahul Achyar memang mengarahkan ke Capres-Cawapres nomor 2 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Tadi malam Rais Aam pidato mengarahkan ke 02,” tutur Gus Salam yang pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang Jawa Timur itu.

Gus Salam juga salah seorang Ketua PWNU Jawa Timur juga diberhentikan oleh PBNU pada Agustus 2023 lalu.

Sementara PBNU sudah menjelaskan soal pemecatan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. PBNU membantah pemecatan Kiai Marzuki Mustamar terkait politik, terutama pemilihan presiden (Pilpres).

Bantahan itu disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni. Mantan Bupati Bondowoso itu mengatakan, pemberhentian Kiai Marzuki dari Ketua PWNU Jatim tidak ada kaitannya dengan politik.

“Proses pemberhentian juga sesuai AD/ART dan ketentuan yang ada,” kata Amin Said Husni dalam keterangan tertulis, Kamis (28/12/2023).

Dilansir viva.co.id, Amin Said mengatakan bahwa keputusan pemecatan Kiai Marzuki merupakan keputusan internal organisasi.

“Dan itu adalah hal yang biasa. Jadi, jangan dibesar-besarkan, apalagi ini sifatnya internal organisasi. Siapa pun, apalagi yang tidak memahami masalahnya, tidak perlu ikut berkomentar,” ujar Amin Said.

Menurut dia, pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar sudah diproses lama oleh PBNU.

“Jauh sebelum hingar-bingar politik praktis 2024,” kata Amin Said sembari mengatakan bahwa prosesnya juga sudah sesuai AD/ART.

“Itu juga sudah disosialisasikan ke PWNU dan PCNU se Jatim pada Rabu malam kemarin,” pungkasnya.

Sumber: bangsaonline
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita