Dewan Pakar Timnas AMIN: Biaya Alutsista Bekas Jauh Lebih Mahal daripada yang Baru

Dewan Pakar Timnas AMIN: Biaya Alutsista Bekas Jauh Lebih Mahal daripada yang Baru

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Marsda TNI (Purn) Supomo, mengatakan pembiayaan untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas jauh lebih mahal daripada yang baru.

"Data empiris menyatakan alutsista bekas sangat mahal dalam segi pembiayaan," kata Supomo di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Ketika calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mempermasalahkan soal pembelian alutsista bekas saat Debat Ketiga Capres Pemilu 2024, lanjut Supomo, itu karena pasangan AMIN ingin membangun sistem pertahanan kuat untuk Indonesia.

Dia menjelaskan alutsista bekas justru jauh lebih mahal daripada alutsista baru dalam pembiayaannya, terutama untuk perawatan. Hal itu karena suku cadang alutsista termasuk langka dan mahal, serta penggunaannya pun singkat.

Oleh karena itu, Supomo menegaskan jika terpilih memenangi Pilpres 2024, AMIN akan berupaya memperkuat pertahanan Indonesia dengan menggunakan alutsista baru.

"Kami, pasangan calon nomor urut 1, menginginkan pertahanan dibangun dengan alutsista baru; karena biayanya juga sangat mahal untuk sebuah pertahanan dengan menggunakan alutsista bekas," ujar Supomo.
​​​​​
Sebelumnya, saat Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1), Anies menyoroti pembelian alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan yang menurut dia kurang tepat.
​​​​​​​
"Utang-utang yang kita gunakan (seharusnya untuk) aktivitas produktif, jangan untuk kegiatan yang nonproduktif, misalnya dengan membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan. Itu bukan sesuatu yang tepat," kata Anies.
​​​​​​​
Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 membahas soal pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Rangkaian debat capres-cawapres masih berlangsung dua kali lagi, yakni pada tanggal 21 Januari 2024 dan 4 Februari 2024.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita