GELORA.CO - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, dengan tegas menyatakan bahwa partainya membuka peluang untuk menjalin kembali hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi kepentingan rakyat.
Dalam sebuah pernyataan di kantor pusat PDIP, Hasto menegaskan bahwa partai tersebut selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Hasto, tujuan utama dari berpolitik adalah untuk menerima aspirasi rakyat.
"Oh iya, itu kan tujuan berpolitik adalah itu. Maka kami membuka diri di dalam berpolitik dengan mengedepankan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat," ujar Hasto.
Ia mengisyaratkan kesediaan PDIP untuk bekerja sama dengan kekuatan politik lainnya.
PDIP, yang diakui Hasto sebagai partai "wong cilik" atau partai rakyat, memiliki pandangan bahwa seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat dan tidak mementingkan kepentingan keluarga dapat menjadi mitra yang baik.
"PDIP lahir dan tumbuh bersama masyarakat, dengan DNA kerakyatan dan keberpihakan pada wong cilik," tambahnya.
Hasto menjelaskan bahwa visi dan misi PDIP sejalan dengan partai-partai lain yang memiliki fokus pada pelayanan kepada rakyat.
"Sama juga dengan PPP, sehingga DNA kami adalah DNA kerakyatan, DNA keberpihakan pada wong cilik, DNA konsistensi pada amanat konstitusi," terang Hasto.
Ia menegaskan konsistensi partainya dalam memegang nilai-nilai konstitusional.
Namun, ketika ditanya mengenai peluang koalisi di Pilpres mendatang, Hasto memilih untuk tidak memberikan jawaban tegas.
Ia hanya menyebut bahwa PDIP saat ini telah membentuk koalisi dengan beberapa partai lain seperti Perindo, Hanura, dan PPP, dengan fokus bersama-sama meraih kemenangan dalam Pilpres.
"Koalisi kan kami sudah dibangun dengan PDI Perjuangan, PPP, Perindo, Hanura, kerja sama politik bersama relawan mendapatkan dukungan rakyat," tegas Hasto.
Sejak mencuatnya isu pencalonan Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024, hubungan antara Jokowi dan PDIP dikabarkan merenggang. Kabar tersebut semakin kuat dengan absennya Jokowi dalam perayaan HUT PDIP terakhir.
Namun, belakangan, Jokowi disebut-sebut telah menyatakan keinginan untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, meski kedua pihak belum memberikan konfirmasi resmi terkait hal tersebut.
Ketegangan politik ini menciptakan atmosfer yang menarik dan memicu spekulasi di kalangan masyarakat. Apakah PDIP dan Jokowi akan kembali bersatu demi kepentingan rakyat?
Pertanyaan ini menjadi pusat perhatian publik, sementara PDIP terus menegaskan keterbukaannya untuk bekerja sama demi masa depan yang lebih baik.***
Sumber: pojokbaca.