GELORA.CO - Menkopolhukam RI Mahfud MD mengaku pernah diperintah untuk menjegal Anies Baswesan menjadi capres 2024.
Menurutnya, pemerintah memang sempat dituding untuk menjegal prosesi pencalonan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Mahfud MD mengklaim dirinya pernah mendapat tawaran untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Namun ia berpandangan tawaran tersebut adalah strategi untuk menjegal Anies, supaya tidak bisa dicalonkan sebagai capres 2024.
Saya tidak mau mengagalkan Anies saya bilang.
Pokoknya Anies saya jamin calon, setelah menang kalah itu nanti. Tapi harus calon,” ujarnya dikutip dari postingan Instagram @fahmitantowi dilihat Selasa (16/1/2024).
Karena menurutnya, bila ia mengambil tawaran untuk menjadi calon wakil presiden menemani Anies secara otomatis Anies tidak akan mampu menjadi capres lantaran tidak memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold).
Sebab sudah barang tentu bila Anies tidak menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres, Partai Demokrat yang sebelumnya menjadi tim pengusung Anies, secara otomatis akan meninggalkan Koalisi Perubahan. “Dan betul ketika saya nggak jadi (cawapres Anies) yang masuk Muhaimin.
Demokrat langsung keluar kan. Untung Muhaimin punya partai, sehingga mengganti Demokrat ini suaranya utuh untuk mendaftar capres,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga sudah menjamin kepada beberapa tim sukses Anies Baswedan bahwa dugaan adanya campur tangan pemerintah untuk mengagalkan prosesi pencalonan Anies tidak akan pernah terjadi.
“Saya taruhannya (Anies bisa menjadi capres) saya bilang, sama Deni sama orang-orangnya,” pungkasnya. Saat ini Mahfud MD telah menjadi cawapres Ganjar Pranowo untuk maju di kontestasi Pilpres 2024 mendatang
Sumber: tvOne