Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (8/12024), Din menilai kedua capres tersebut berpegang teguh pada nilai-nilai benar yang bisa menjadi penentu arah perubahan peradaban dunia di masa depan.
"Saya memberi poin tinggi kepada Capres Anies Baswedan dan Capres Ganjar Pranowo sebagai sosok pemimpin dinamis-progresif dan relevan untuk membawa Indonesia," kata Din Syamsuddin.
Debat ketiga yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu malam (7/1/2024) itu, menurut Din, menunjukkan wawasan dari masing-masing capres tentang dinamika global, kebijakan luar negeri, serta masalah pertahanan dan ketahanan nasional.
Selain itu, debat tersebut juga mengisyaratkan argumentasi berbasis data, baik secara terbuka maupun tertutup.
Kemudian, lanjut Din, debat tersebut juga menunjukkan dua orientasi kepemimpinan, yakni dinamis-progresif dan konservatif-konvensional, atau dalam ungkapan lain yakni pro perubahan dan pro status quo.
"Yang pertama, akan membawa Indonesia menjadi negara besar dan pemain kunci di pentas global; yang kedua, cenderung mempertahankan yang sudah ada karena Indonesia dianggapnya sudah baik-baik saja," kata mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu.
Di luar itu, kata Din, debat itu juga memperlihatkan perbedaan watak dan karakter pemimpin, yakni sosok pemimpin rasional dan emosional maupun bijak bestari dan grusa grusu atau tergesa-gesa.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Sumber: inilah