"Boleh pak presiden.. apreciate buat ketegasan bapak.. jd ga abu2 lagii," kata Sahroni dalam unggahan di Instagram @ahmadsahroni88, Rabu (24/1/2024).
Sahroni menyoroti pernyataan Jokowi yang menyatakan kemungkinan untuk ikut berkampanye tanpa menggunakan fasilitas negara.
Dia mempertanyakan mekanisme pengamanan Jokowi ketika nantinya berkampanye. Sebab, perangkat pengamanan seperti Paspampres merupakan fasilitas yang diberikan negara kepada presiden.
"Tp yg bapak bilang jangan pake fasilitas negara kl kampanye ya pak ? bapak kan Presiden RI pak kl bapak kampanye nti perangkat pengamanan bapak yg melekat gmn pak ? gimanapun bapak presiden RI wajib di Jaga 24 jam..," tulis Sahroni.
Di akhir pernyataan, Sahroni berterima kasih kepada Jokowi yang telah memberikan pencerahan melalui pernyataan tersebut.
"Trimakasih pak presiden atas pencerahan nya.. kami yg muda muda ingin belajar lebih banyak ilmu2 politik lebih hebat kedepannya... @jokowi," tulisnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan presiden boleh berkampanye atau pun memihak. Pernyataan tersebut menanggapi perihal adanya menteri kabinet yang ikut serta menjadi tim sukses pasangan capres-cawapres meski tidak ada hubungan politik.
"Ya ini kan hak demokrasi, hak politik setiap orang setiap menteri sama saja. Yang paling penting presiden itu boleh lho itu kampanye, presiden itu boleh lho memihak, boleh," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).
Dia mengatakan pejabat negara berhak untuk berpolitik. Begitu pula menteri.
"Boleh pak, kita ini kan pejabat publik sekaligus pejabat politik masa gini ga boleh, berpolitik gak boleh, boleh. Menteri juga boleh," kata Jokowi.
Jokowi menekankan yang terpenting menteri atau pun kepala negara berkampanye tanpa menggunakan fasilitas dari negera.
"Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," kata Jokowi.
Sumber: inews