GELORA.CO - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Bidang Relawan Roy Maningkas menanggapi tuduhan yang menyatakan bahwa bansos yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo merupakan bentuk intervensi untuk memenangkan pasangan nomor urut dua.
Roy menegaskan bahwa penyaluran bansos tersebut sejatinya merupakan kewenangan pemerintah untuk membantu rakyatnya.
Roy pun mengakui bahwa pihaknya bingung dengan tuduhan tersebut. “Bantu rakyat kok dicurigai? Program bansos kan tidak kali ini saja. Sudah beberapa kali dilakukan. Kenapa baru sekarang protes?” kata Roy Maningkas dalam keterangan tertulis yang diterima.
“(Pemberian bansos, Red) Tidak ada hubungannya dengan pemilu. Bansos dilaksanakan memang karena masyarakat membutuhkan.
Baik dampak Covid-19 atau dampak dari El Nino. Ini yang harus dipahami. Kan bansos buat rakyat, untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” terangnya.
Terhadap tudingan bahwa pembagian bansos itu merupakan manuver presiden untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran dengan menggunakan APBN, Roy menganggap hal itu keliru.
"Program bansos itu kan pasti melibatkan Kementerian Sosial yang menterinya itu ibu Risma dan paling bertanggung jawab dalam penyaluran bantuan sosial. Kita tahu ibu Risma itu kader PDIP yang mendukung pak Ganjar (Pranowo).
Jadi kalau ada tudingan pak Jokowi bermanuver ke paslon capres 02 itu nggak benar. Logika yang dipakai terbalik karena itu kan program pemerintah. Kalau pak Jokowi mau berpikir ego ditahan saja bansosnya, nanti bisa dikira itu program dari menterinya PDIP, tapi kan tidak. Sudahlah, pakai pikiran dan hati bersih saja, nggak usah tuduh-tuduh," ujarnya.
Roy juga merespons terkait pertemuan Jokowi dengan beberapa politisi yang kebetulan merupakan ketua umum partai pendukung Prabowo-Gibran. “Pertemuan itu hal yang wajar. Jadi tidak perlu dipersoalkan. Karena bisa saja hubungan kerja antara presiden dan menteri,” terangnya.
Saat ditanya terkait adanya komunikasi antara tim pemenangan pasangan capres nomor 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan capres nomor 03, Ganjar Pranowo-Mahfud, Roy menyebut hal itu adalah biasa. Sebab, pada dasarnya Pilpres merupakan ajang untuk mencari yang terbaik.
“Pilpres itu berlomba menjadi yang terbaik. Baik dengan gagasan, ide, visi dan misi. Bukan berlomba untuk berkoalisi,” tuturnya.
Sumber: jawapos