AS-Inggris Serang Yaman, Rusia Desak Sidang Darurat DK PBB

AS-Inggris Serang Yaman, Rusia Desak Sidang Darurat DK PBB

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Rusia mengatakan pihaknya telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat 12 Januari 2024 untuk membahas serangan militer Amerika Serikat dan Inggris terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

“Rusia telah meminta pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB pada 12 Januari sehubungan dengan serangan AS dan Inggris di Yaman,” kata misi tetap Rusia untuk PBB seperti dilansir Reuters.

"Penggunaan kekerasan di Yaman merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB."

Serangan kedua negara dari udara dan laut terhadap target militer Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan gerakan tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah, perluasan regional yang dramatis dari perang Israel-Hamas di Gaza.

Juru bicara Houthi Yaman mengatakan tidak ada pembenaran atas serangan AS-Inggris dan mengatakan mereka akan terus menargetkan kapal-kapal yang menuju Israel di Laut Merah.

Pada Rabu, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang menuntut diakhirinya segera serangan terhadap kapal di Laut Merah. Sebanyak 11 anggota DK PBB menyetujui dokumen tersebut, sedangkan empat negara yakni Rusia, Cina, Aljazair, dan Mozambik abstain.

Sebelumnya, DK PBB menolak tiga usulan Rusia untuk mengubah teks rancangan resolusi tersebut, termasuk satu usulan yang menyebutkan konflik antara Palestina dan Israel sebagai penyebab eskalasi di Laut Merah belakangan ini.

Pasca meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, kelompok Houthi mengklaim akan melancarkan serangan ke wilayah Israel dan tidak akan mengizinkan kapal-kapal terkait melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb sampai operasi di daerah kantong Palestina terhenti.

Menurut CENTCOM, lebih dari 20 kapal induk dan kapal komersial telah diserang di perairan ini sejak pertengahan November. Sebagai tanggapan, pemerintah AS meluncurkan operasi Prosperity Guardian untuk menjamin keselamatan navigasi dan melindungi kapal di Laut Merah.

Pada dini hari 12 Januari, militer AS dan Inggris menggunakan kapal permukaan, pesawat tempur, dan kapal selam untuk melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi di sejumlah kota di Yaman.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita