Analisi Debat Ke-3: Anies Raih Sentimen Positif Tertinggi, Prabowo Sentimen Negatif Tertinggi

Analisi Debat Ke-3: Anies Raih Sentimen Positif Tertinggi, Prabowo Sentimen Negatif Tertinggi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan hasil analisis lembaganya menunjukan sentimen positif warganet terhadap calon presiden Anies Baswedan jauh lebih tinggi dibandingkan Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo. Sentimen positif terhadap Anies mencapai 76 persen, sementara untuk Prabowo hanya 40 persen dan Ganjar 72 persen. 

Temuan yang dilakukan penyedia layanan analis percakapan warganet di jagat maya itu dilakukan pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Analisis dilakukan terhadap pembicaraan warganet di media sosial X dengan sejumlah kata kunci untuk ketiga calon presiden. 

Debat capres ini diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Ketiga calon wakil presiden - Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md - tampak hadir di Istora Senayan, tetapi hanya sebagai pendamping. Adapun, debat calon presiden malam itu bertema Pertahanan, Keamanan, Geopolitik, Hubungan Internasional, dan Globalisasi. 

Dalam sentimen positif, Fahmi menyebut Anies diapresiasi karena berani menyerang narasi “Let Him Cook” dan memaparkan banyak data. Sementara, Prabowo mendapat sentimen positif karena berhasil berikan serangan ke Anies soal standar etika.

“Dan naikkan diksi baru omon-omon yang ditanggapi secara jenaka,” kata Ismail dalam keterangannya di akun X-nya. Ismail telah mengizinkan Tempo untuk mengutip pernyataannya. Omon-omon yang dimaksud adalah omong-omong namun disebut dengan gaya penuturan Prabowo.

Sementara itu, Ganjar mendapat sentimen positif karena dia diapresiasi atas performa debatnya yang disebut bagus. Selain itu, sentimen itu juga berasal dari pernyataan Prabowo yang kerap sepakat dengan Ganjar. “Ganjar dianggap mendinginkan suasana,” kata Ismail. 

Sentimen negatif 

Dalam analisis Drone Emprit sentimen negatif justru paling tinggi diperoleh Prabowo yang mencapai 40 persen, sementara Anies Baswedan 14 persen dan Ganjar 11 persen. 

Prabowo disebut mendapat sentimen negatif karena mudah terpancing dan kerap memotong pembicaraan lawan debatnya. Selain itu, Fahmi menyebut Prabowo sentimen itu juga berasal dari sikap Prabowo yang kerap setuju dengan Ganjar, tetapi pernyataannya dipatahkan oleh bekas Gubernur Jawa Tengah itu. 

Selain itu, ada Prabowo juga dinilai tidak bisa membuka data di forum debat. “Ajak diskusi terbuka kedua calon, disebut tidak bisa membuka data di forum debat,” kata Ismail.

Selanjutnya, sentimen negatif terhadap Anies berasal dari terlalu seringnya bekas Gubernur DKI ini menyerang personal lawan debat dan terlalu banyak bicara. “Kurang sampaikan gagasan dan programnya,” kata Ismail.

Sentimen negatif terhadap Ganjar, kata Ismail, berasal dari kurang bermain api alias cari aman di awal debat. Selain itu, kompaknya Ganjar dan Anies juga memicu sentimen negatif dari warganet. “Ganjar dan anies kompak sikat Prabowo,” kata Ismail. 

Selain itu, dalam percakapan di media sosial, Fahmi menunjukkan Anies paling banyak diperbincangkan di media sosial daripada Prabowo maupun Ganjar. Hasil analisis Drone Emprit menunjukkan pembicaraan warganet di Twitter atau X terhadap Anies Baswedan mencapai 61 ribu, sedangkan Prabowo 40 ribu, dan Ganjar 42 ribu. 

“Dalam setiap sesi debat, tampak trend Anies mengalami kenaikan volume percakapan yang paling tinggi. Mulai dari sesi pertama, Anies yang langsung ngegas, dan dilanjutkan dengan serangan dan pernyataan yang tajam khususnya ke Prabowo pada sesi-sesi berikutnya. Ganjar dan Prabowo cenderung mengalami fluktuasi yang bergantian,” kata Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, di akun X-nya. 

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita