Akui Mengetahui Rumdis Dijadikan Tempat Sodomi, Plt Bupati Langkat Bocorkan Identitas Pelaku

Akui Mengetahui Rumdis Dijadikan Tempat Sodomi, Plt Bupati Langkat Bocorkan Identitas Pelaku

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Plt Bupati Langkat, Syah Afandin atau yang kerap disapa Ondim, angkat bicara soal rumah dinas Wakil Bupati dijadikan tempat eksekusi predator atau pelaku sodomi.  

Bahkan, Ondim ternyata sudah mengetahui kejadian tersebut. Kemudian, mengarahkan korban untuk membuat laporan ke Polres Langkat. 

 "Kemarin sudah saya suruh panggil, dan korban saya sarankan untuk membuat laporan ke Polres Langkat," pungkas Ondim, Kamis (4/1/2024).  Selain itu, Ondim menuturukan, sebelumnya rumah dinas itu dipinjam atasnama Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), untuk persiapan panitia.

"Itu rumah dinas wakil bupati, itukan kosong. Karena ada tamu dari Malaysia mau datang, panitia meminjam rumah dinas itu," ujar Ondim. 

"Meski begitu, atas kejadian ini, sudah saya sampaikan kemarin, harus diselidiki sampai tuntas. Dia (pelaku) datang ke situ sebagai orang lain setau saya ya. Gak tau apa dia panitia juga," sambungnya. 

Sebelumnya diberitakan, Ibu korban dari dua (2) bocah yang menjadi korban sodomi di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Langkat oleh seorang pedofil ZS (33), menceritakan detik-detik kejadiannya.  Ibu korban sebut saja Bima (12) yang berinisial H, ceritakan detik-detik kejadian sodomi tersebut terjadi bulan November 2023 lalu.  

Ibu Korban beberkan, bahwa kejadian tersebut dilakukan ZS yang juga selaku seorang pemilik Yayasan Perguruan Islam (YPI), di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, dan kejadian itu pada saat momen kegiatan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).  Lebih ironinya, aksi sodomi itu direkam melalui ponsel pelaku.  

“Kejadiannya saat momen kegiatan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Pendopo Jentera Malay, pada akhir November kemarin,” ungkap ibu korban, H.  Lanjutnya menjelaskan, anaknya diajak ZS untuk menginap di Rumah Dinas Wakil Bupati Langkat. Di sana, Bima pun mandi untuk membersihkan diri.  

Tanpa disadari, ZS ternyata merekam bocah polos tersebut yang sedang mandi. Video rekaman tersebut kemudian ditunjukkan ZS kepada Bima. Hal inilah yang dijadikan ZS untuk mengintimidasi Bima. 

 Tak hanya itu, pelaku mengancam akan menyebarkan video itu, jika Bima tak mau melayani nafsu bejadnya. Alhasil, kemauan pelaku itupun dituruti Bima dengan keterpaksaan.  

“Anak saya dipaksa untuk menghisap kemaluannya. Kalau anak saya gak mau, dia (ZS) ngancam akan menyebarkan video anak saya sedang mandi,” ungkap Ibu Korban. 

Selain itu, ZS mengancam akan menyebarkan video aktivitas seksualnya ke korban pada publik. Mirisnya lagi, tak hanya Bima seorang jadi pelaku ZS. 

Teman Bima, sebut saja namanya Damar, juga menjadi mangsa kebuasan nafsu ZS.  “Anak saya sehari sebelum kejadian si Bima juga menjadi korban si ZS,” ucap Er yang juga berada di kediaman H saat disambangi awak media. 

Parahanya, Damar tak hanya dipaksa untuk melakukan oral seks, tapi saat itu Damar disodomi oleh ZS.  

Seusai melampiaskan nafsu bejatnya, ZS mangancam akan membunuh Damar jika menceritakan hal tersebut ke orang tuanya. 

Atas peristiwa keji teresbut, H kemudian melaporkannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Langkat. Pengaduan H pun diterima dengan tanda bukti laporan Nomor :

STPL/B/667/XII/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 16 Desember 2023. Besara harapan H dan Er, agar kasus tersebut dapat diungkap oleh aparat penegak hukum. 

 “Kami berkeyakinan, masih ada korban kebejatan ZS lainnya di luar sana. Proses hukum harus dilanjutkan, agar tidak muncul lagi korban – korban lainnya,” tutur H dan Er kompak

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita