5 Politikus Hengkang dan Dipecat PDIP usai Dukung Prabowo-Gibran Bukan Ganjar-Mahfud, Loyalis Jokowi

5 Politikus Hengkang dan Dipecat PDIP usai Dukung Prabowo-Gibran Bukan Ganjar-Mahfud, Loyalis Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Inilah daftar politikus juga pejabat daerah yang hengkang hingga dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di momen Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Mereka memutuskan hengkang juga menjadi 'pembelot' PDIP dengan alasan mendukung lawan politik PDIP, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Dan memutuskan tidak memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

Beberapa tokoh memutuskan untuk berpamitan dengan partai, namun beberapa di antara ada yang dipecat oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri.


Hal itu pun menjadi dinamika politik tersendiri menuju kontestasi Pilpres 2024.

Lantas berikut daftar 5 politikus yang hengkang hingga dipecat PDIP:

Stefanus Gusma

Terbaru ada Stefanus Gusma, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK), yang mundur dari PDIP lantaran dukung Prabowo-Gibran.
 
Gusma bergabung dengan PDIP sejak 2012, dimana saat itu dia diajak dan dimentori langsung oleh Maruarar Sirait.

Diketahui, Gusma merupakan relawan atau loyalis Joko Widodo (Jokowi).


Tepatnya, sejak Jokowi  masih menjabat Wali Kota Solo hingga saat ini, Gusma juga seorang loyalis Gibran.


"Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju Wali Kota Solo," jelas Gusma. 

Dia mengatakan, keputusannya beralih ke Prabowo-Gibran semakin mantap usai Calon Presiden Prabowo Subianto silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).

“Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terima kasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus.” kata Gusma mengutip Wartakotalive.com.


Maruarar Sirait


Terbaru ada nama Maruarar Sirait yang memutuskan hengkang dari PDIP.

Maruarar memutuskan hengkang dari PDIP lantaran ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah memutuskan hengkang dari PDIP, Ara mengucapkan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, karena telah mengizinkannya berbakti melalui PDIP.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).

Ia menyebut, saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.

"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval rating-nya 75-80 persen," ujar Ara.

Bobby Nasution

Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, dipecat dari keanggotaan PDIP usai mendeklarasikan diri mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

PDIP resmi memecat kadernya Bobby, sesuai surat pemecatan yang dikeluarkan oleh DPC PDIP Medan dengan Nomor: 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.

Surat itu ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim, dikutip dari Bangkapos.com.

Dalam surat itu, tertulis Bobby terbukti melakukan tindakan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh partai politik lain.

"Sehingga saudara Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," tegas pernyataan tersebut, Selasa (14/11/2023).

Gibran Rakabuming Raka

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDIP.

Hal ini lantaran Gibran resmi menjadi cawapres bagi Prabowo Subianto.

Padahal saat itu PDIP telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

"Maka otomatis Mas Gibran karena mencalonkan diri bersama Bapak Prabowo jadi sudah tidak menjadi keluarga dari PDI Perjuangan," ujarnya usai melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/11/2023).

Budiman Sudjatmiko

Eks aktivis 98, Budiman Sudjatmiko, dipecat dari PDIP lantaran mendukung Prabowo sebagai Capres 2024.

Politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus, turut membenarkan Budiman dipecat dari PDIP.

Deddy mengatakan, surat pemecatan dari PDIP dikirimkan oleh kurir ke alamat rumah Budiman.

"Setahu saya hari ini (suratnya) sudah dikirim kurir ke rumah budiman," kata Deddy saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).

PDIP menyebut dalam surat, bahwa pemecatan itu merupakan sanksi organisasi.

"Memutuskan, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian bunyi surat keputusan itu

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita