GELORA.CO - Pemimpin Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel, Erlangga Greschinov, baru-baru ini mengumumkan melalui akun Twitter/X-nya, @Greschinov, bahwa gerakan Julid fi sabilillah sudah mendapatkan perhatian luas dari media Spanyol, agenciaajn. Kampanye ini terutama menyoroti serangan terhadap Menteri Transportasi Umum Israel, Miri Regev, yang mengalami banjir makian oleh warganet Indonesia.
Dalam media tersebut menulis pada Senin (11/12/2023) bahwa selama beberapa jam terakhir, WhatsApp Menteri Transportasi Umum Israel, Miri Regev, dibanjiri ribuan pesan teks, audio, dan panggilan dengan nada mengancam dan menghina. Sumber dari serangan ini dilaporkan berasal dari Indonesia, dengan pesan dan panggilan yang dikirim dari kode nomor berawalan 0062.
Beberapa pesan yang dikirimkan kepada menteri tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani dan mengandung ancaman serta penghinaan, dengan isi pesan seperti “Saya akan membunuhmu. Aku di rumahmu!”, “Di neraka kamu akan belajar”, “Kami akan membunuhmu”, “Bahkan jika mereka berhasil, mereka akan bangkrut dan rakyatmu akan menjadi miskin”, dan “Apakah kamu mau ikut denganku ke Palestina?”
Dalam perkembangan terkait, surat kabar Israel Yediot Ajronot melaporkan bahwa Naor Ihia, juru bicara Presiden Itzjak Herzog, juga menjadi sasaran serangan pesan besar-besaran di WhatsApp oleh aktivis pro-Palestina dalam beberapa hari terakhir. Ihia menerima pesan-pesan seperti “Kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda,” “Palestina akan bebas dan Anda akan tersingkir,” dan “Tunggu giliran Anda untuk mati.” Ijia menggambarkan pengalaman ini sebagai “mimpi buruk”.
Untuk diketahui, Gerakan Julid fi sabilillah adalah sebutan bagi para netizen yang mengerahkan energinya menyuarakan pesan melawan zionisme dan keberpihakan terhadap Palestina yang terus digempur Israel.
Saat ini selaiin Indonesia, ada Malaysia dan Turki menjadi tiga negara yang gencar melancarkan ‘serangan’ Julid Fi Sabililah di berbagai media sosial terutama platform X/Twitter.
Sampai saat ini, Greschinov menjelaskan bahwa langkah kontra dari pihak Israel di X/Twitter masih sebatas gertakan seperti ancaman bahwa postingan Gerakan Julid Fi Sabilillah akan dibawa ke ranah hukum. (**)