Seperti kita ketahui, dalam Islam tugas malaikat Israfil adalah meniup sangkakala sebagai tanda datangnya hari kiamat, di mana seluruh makhluk akan dibangkitkan dan dihisab atas apa yang telah diperbuatnya.
Hal inilah yang kemudian menjadi rumor di masyarakat menjelang momen tahun baru masehi.
Lantas apakah benar, meniup terompet tahun baru itu dapat memancing malaikat Israfil? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
Dilansir dari YouTube Al-Bahjah TV, berikut adalah penjelasan Buya Yahya terkait hukum tiup terompet di tahun baru menurut ajaran Islam.
"Saya pernah mendengar bahwa ada himbauan untuk umat muslim tidak meniupkan terompet. Sedangkan di tahun baru itu biasanya merayakan dengan meniup terompet. Menurut Islam hukumnya seperti apa Buya? Apakah benar dengan meniupkan terompet itu sama dengan memancing sangkakala?" tanya salah satu jamaah.
Menurut Buya Yahya, para ulama menjelaskan bahwa bukan malaikat Israfil yang meniup terompet.
"Meniup terompet itu adalah kebiasaan. Gak ada masalah meniup terompet. Cuma disaat dalam Islam ada rambu-rambu, di agama lain pun ada rambu-rambunya," terang Buya Yahya.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa jika ada budaya yang bukan dalam Islam itu menjadi ciri khas keagamaan atau budaya yang menurut Islam tidak sesuai maka kita tidak boleh menirukannya.
Hukum Meniup Terompet di Tahun Baru
Hal ini termasuk budaya apa saja, termasuk saat momentum tahun baru, jika itu bukan budaya kaum muslimin, maka kita tidak boleh ikut-ikutan.
"Jadi tidak boleh kita mengikuti itu bukan karena malaikat Israfil yang meniup terompet, bukan. Akan tetapi karena kita tidak boleh menyerupai suatu kaum. Nah seperti itu," tegas Buya Yahya.
Kemudian budaya yang tadi disampaikan ada pada lingkaran kaum muslimin. Menurut Buya Yahya, ini bukan menghina cara meniup terompet dari tradisi agama lain.
"Ini dalam lingkungan kaum muslimin. Bukan berarti merendahkan agama lain. Sebab itu adalah budaya suatu kaum, bahkan bukan dari kaum muslimin yang tidak menganggap itu sebagai budayanya," terangnya.
Buya Yahya menegaskan bahwa kaum muslimin berhak untuk menghindari budaya tersebut, namun yang tidak boleh adalah mencaci dan mengolok-olok.
"Kalau saya melarang anak saya jangan meniup terompet tahun baru karena itu bukan budaya kaum muslimin, itu sah," terang Buya Yahya.
Tapi kalau kita mengatakan ini itu dengan berbagai caci maki, itulah yang tidak diizinkan dalam Islam.
Sebab menurut Buya Yahya, orang punya cara beribadah masing-masing sesuai dengan agamanya dan ini yang harus kita hormati.
Sumber: tvone