GELORA.CO - Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi dipukul pakai helm dan dijambak oleh kakak kelas laki-laki menjadi viral di media sosial.
Para pelajar yang mengenakan seragam pramuka sedang tampak sedang menunggu di atas motor.
Mulanya, seorang siswa laki-laki berbicara dengan murid perempuan.
Tiba-tiba, siswa tersebut memukul kepala siswi itu menggunakan helm berwarna putih.
Setelah itu, siswa itu juga menjambak hijab yang dikenakan oleh siswi tersebut.
Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @situbondoinfo pada Minggu (10/12/2023) dan mendapatkan 19,2 ribu penayangan.
Orangtua korban lapor polisi
Dikutip dari TribunJatim, aksi pemukulan yang terjadi di gang sebelah Barat sebuah diler motor di Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur.
Korbannya adalah TR (15), seorang siswi sebuah SMA di Situbondo.
Sedangkan, pelaku berinisial AF (18) memakai helm untuk memukul TR dan merupakan kakak kelas TR di sekolah yang sama.
Sontak video aksi AF yang memukul TR dengan helm itu menjadi viral hingga sampai ke orang tua korban.
Orang tua kemudian melapor ke Polres Situbondo.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon.
"Memang benar ada laporan pemukulam itu sekitar dua hari lalu," kata Momon, Senin (11/12/2023).
Menurutnya, pihak kepolisian tetap akan memproses penyelidikan dan penyidikan terkait pemukulan itu.
"Rencana dalam pekan ini akan kami lakukan pemanggilan," tegasnya.
Momon menjelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pemukulan terhadap TR diduga dipicu salah ucap.
"Informasinya karena salah bicara, tetapi masih kita dalami," tukas Momon.
Selanjutnya, pihaknya mengimbau agar pelajar tidak bertindak berlebihan dan tidak melakukan kekerasan terhadap teman sekolahnya.
Sebab, akan berakibat fatal yang dapat berpengaruh terhadap psikologis diri sendiri.
"Tolong menjauh dari pergaulan yang tidak baik, patuhi orangtua dan gurunya," ujar Momon.
Polisi galakkan sosialisasi
Aparat kepolisian Situbondo telah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah sebagai upaya menghindari kekerasan dan bullying.
Hal itu diungkapkan oleh Kasat Binmas Polres Situbondo, AKP Djembadi.
Untuk itu, kata Djembadi, jika ada sekolah yang menginginkan adanya sosialisasi anti-bullying diminta mengirimkan surat ke Sat Binmas Polres, sehingga memudahkan pengaturan jadwalnya.
"Kalau jadwalnya berbenturan dengan sosialisasi di sekolah yang lain, silakan kirimkan surat dulu agar bisa kami atur jadwalnya," ujar Djembadi
Sumber: Tribunnews