GELORA.CO - DPR Amerika Serikat (AS) pada Rabu (13/12) menggelar voting untuk mengesahkan penyelidikan pemakzulan Presiden Joe Biden. Partai Demokrat menegaskan, tidak ada bukti cukup demi memakzulkan Biden.
Pemungutan suara tersebut sebanyak 221 suara menyetujui penyelidikan. Hanya 212 anggota dewan yang menolak. DPR AS saat ini dikuasai oleh Partai Republik yang merupakan rival utama Biden. Penyelidikan adalah bagian sah dari upaya pemakzulan.
Voting Rabu seluruh anggota Partai Republik di DPR mendukung investigasi pemakzulan. Sementara seluruh anggota Partai Demokrat menolak usulan.
Meski nantinya DPR AS menyetujui pemakzulan hampir mustahil menyingkirkan Biden dari kursi presiden. Sebab, untuk mencopot posisi Biden dibutuhkan dua pertiga dukungan senat. Mayoritas anggota senat senat AS adalah sekutu Biden dari Partai Demokrat.
Akan tetapi upaya pemakzulan tersebut oleh para pengamat diprediksi dapat menolong Partai Republik jelang pemilu 2024. Terutama untuk menyerang Biden atas tuduhan korupsi.
Pemungutan suara dilakukan tiga bulan setelah Partai Republik meluncurkan penyelidikan informal terhadap dugaan korupsi. Tahap penyelidikan informal dibutuhkan sebagai langkah demi memakzulkan presiden atau pejabat tinggi lain dari Gedung Putih.
Dalam berbagai kesempatan fraksi Republik di DPR AS menduga Biden dan keluarganya mendapat keuntungan pribadi saat yang bersangkutan menjabat Wapres era Presiden Barack Obama pada 2009 sampai 2017.
Tuduhan terkait bisnis putranya, Hunter Biden, di China dan Ukraina.
Mengetahui Partai Republik berupaya memakzulkan dirinya Biden naik pitam. Dia mengatakan, Partai Republik harusnya fokus pada urusan domestik dan pemberian dana pada Israel dan Ukraina yang sedang berperang.
"Fraksi Partai Republik tidak bersama saya. Dibanding membantu rakyat AS memperoleh kehidupan lebih layak, mereka fokus menyerang saya dengan kebohongan," ucap Biden seperti dikutip dari Reuters.
Sebelum voting, Hunter Biden, juga menolak panggilan komite untuk memberikan kesaksian tertutup terkait dugaan korupsi. Hunter menegaskan hanya mau memberikan kesaksian publik, sebab kesaksian tertutup rawan disalahartikan.
"Tidak ada bukti yang mendukung tuduhan ayah saya terlibat secara finansial pada bisnis saya, karena itu tidak pernah terjadi," tegas Hunter.
Sumber: kumparan