GELORA.CO - Wakil Kapten Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar ata AMIN, Thomas Trikasih Lembong, meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani, buka-bukaan soal pengeluaran anggaran alutsista Kementerian Pertahanan yang naik drastis.
Tom Lembong sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dirinya terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyetujui kenaikan anggaran pengadaan alutsista yang cukup drastis.
Eks Menteri Perdagangan pemerintahan Presiden Jokowi, itu menyayangkan Kementerian Keuangan tidak membuka secara transparan kenaikan anggaran di kementerian yang dipimpin Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut. Termasuk anggaran tersebut digunakan untuk membeli apa saja.
"Seyogyanya anggaran atau kenaikan anggaran yang skalanya sebegitu besar itu bisa diterangkan kepada publik dengan lebih transparan, bukan hanya dengan pernyataan umum yang normatif bahwa ada dinamika geopolitik, dinamika keamanan," ujar Tom Lembong saat ditemui di Medan dikutip, Senin, 4 Desember 2023.
Selain itu, eks Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, ini juga menyayangkan kenaikan anggaran ini terjadi saat negara sedang mengalami banyak kebutuhan.
Salah satunya adalah terkait dengan harga bahan pokok. Dirinya pun mempertanyakan langkah yang diambil pemerintah ini sudah tepat sasaran atau tidak.
"Apakah urgensinya benar benar sedemikian tinggi bahwa harus ada kenaikan sejumlah itu sebesar 5 miliar dolar disaat rakyat lagi susah?," kata dia.
Terkahir, Tom Lembong kembali meminta kepada Kementerian Keuangan dalam hal ini adalah Menkeu Sri Mulyani, untuk memberikan data transparan dari naiknya anggaran untuk pengadaan alutsista di Kemenhan.
"Tolong sampaikan ke ibu Menkeu ada pertanyaan dari Tom Lembong apakah Sri Mulyani bersedia memberikan keterangan lebih lanjut, lebih rinci, lebih detail, transparan terkait kenaikan anggaran drastis yang disahkan hanya dengan sekali rapat dengan empat individu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, anggaran belanja alutsista dari pinjaman luar negeri untuk Kementerian Pertahanan akan melonjak. Hal ini sesuai dengan kesepakatan dari pertemuan dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Sri Mulyani mengatakan, untuk tahun 2020-2024 sebelumnya anggaran yang disepakati sebesar US$ 20,75 miliar. Namun, ada perubahan alokasi signifikan menjadi US$ 25 miliar atau Rp 388,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.541 per dolar AS).
"Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari US$20,75 miliar ke US$25 miliar, itu yang kemarin disepakati," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Presiden dikutip Kamis, 30 November 2023.
Sementara itu, untuk rencana strategis jangka waktu panjang hingga 2034 guna memenuhi belanja alutsista dari pinjaman luar negeri masih di angka US$ 55 miliar.
"Keputusan Bapak Presiden sebelumnya yaitu US$ 55 miliar yang akan untuk memenuhi berbagai belanja alutsista dari pinjaman luar negeri," ujarnya.
Bendahara Negara ini mengungkapkan, alasan kenaikan anggaran kementerian pertahanan ini dikarenakan kondisi alutsista dan ancaman geopolitik yang ada saat ini.
"Kebutuhannya memang disampaikan Kemenhan menganggap kebutuhan sesuai kondisi alutsista dan kemudian ancaman. Serta peningkatan dinamika geopolitik dan geosecurity, dan di sisi lain masih sesuai dengan rencana kita dari sisi perencanaan penganggaran jangka panjang," jelasnya.
Sumber: viva