GELORA.CO - Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tidak hadir dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2023 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Padahal Firli sudah diundang untuk hadir oleh pihak KPK. Namun, pada hari pelaksanaan peringatan, Firli tak muncul.
Pengacara Firli, Ian Iskandar mengatakan, kliennya dalam keadaan sakit. Sehingga tidak bisa hadir memenuhi undangan tersebut.
"Dia (Firli) lagi kondisi badannya tidak sehat, lagi flu dia," kata Ian kepada wartawan, Kamis (14/12).
Ian mengklaim informasi ketidakhadiran Firli sudah disampaikan kepada KPK. Firli menyampaikan dalam keadaan sakit, sehingga tidak bisa memenuhi undangan.
"Iya disampaikan, kondisi badanya sedang tidak sehat, kena flu. (Sekarang) di rumah, istirahat;" jelas Ian.
Sebelumnya, Mantan penyidik KPKbYudi Purnomo menilai, peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada Sabtu (9/12) besok, ternodai.
Peringatan Hakordia 2023 kali ini, mendapatkan kado yang tidak sedap dalam pemberantasan korupsi, setelah Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka.
"Hari antikorupsi sedunia tahun ini, banyak pejabat penting terlibat kasus baik itu setingkat menteri ataupun pejabat lembaga tinggi negara sebagai komitmen penegakan hukum dari Kejaksaan, Polri dan KPK. Namun peringatan tahun ini seolah mendapatkan kado yang tidak sedap menjadi noda dalam pemberantasan korupsi yaitu Ketua KPK justru menjadi tersangka," kata Yudi dalam keterangannya, Jumat (8/12).
Hal ini berdampak dinonaktfikannya Firli Bahuri dari jabatan Ketua KPK. Serta mengangkat Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango, menjadi Ketua KPK Sementara.
Sumber: jawapos