Akibatnya, kata Andy, umat Nasrani tidak leluasa saat menjalani ibadah lantaran maraknya paham radikal dan teroris.
"Di Tanah Minahasa tak ada istilah mayoritas dan minoritas karena kita semua adalah saudara," kata Andy seperti dikutip siap.viva.co.id dari akun Facebook Andy Rompas, Jumat, 29 Desember 2023.
Bahkan ia mengatakan ketidakharmonisan tersebut disebabkan oleh kelompok yang Andy sebut sebagai 'kadrun'.
"Kecuali bagi mereka punya pandangan ekstrem seperti para kadrun dan kelompok radikalisme. Mereka akan berhadapan dengan kami," katanya.
Ironisnya, Andy mengatakan sudah tidak ada lagi kedamaian terhadap umat Kristen.
"Tak seperti dulu. Situasi sekarang memaksa kita untuk melibatkan aparat kepolisian dalam setiap ibadah Natal di gereja-gereja di tanah kami sendiri," katanya.
"Apakah ini yang disebut damai? Semua ini dikarenakan oleh keberadaan teroris dan paham radikalisme," tandasnya.
Sumber: viva