GELORA.CO - Merek pakaian olahraga Puma mengakhiri kesepakatan sponsorship dengan tim sepak bola nasional Israel pada 2024. Keputusan ini disebut tidak ada sangkut-pautnya dengan perang di Jalur Gaza.
“Dua tim nasional yang baru dikontrak, termasuk tim pernyataan baru, akan diumumkan akhir tahun ini dan pada 2024. Kontrak sejumlah federasi seperti Serbia dan Israel akan berakhir pada 2024," kata juru bicara Puma dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 13 Desember.
Puma lebih lanjut menjelaskan bahwa keputusan ini telah diambil sebelum perang di Gaza dimulai. Tepatnya, setelah tinjauan strategi yang dilakukan pada akhir 2022.
“Keputusan ini diambil pada 2022 sejalan dengan jadwal reguler untuk desain (dan) pengembangan seragam tim,” ujar juru bicara tersebut.
Sebagai informasi, Puma adalah produsen pakaian olahraga asal Jerman. Merek ini menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Federasi Sepak Bola Israel sejak 2018. Melalui kesepakatan itu, Puma disebut telah mendukung permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Saat perang antara Israel dan Hamas di Gaza pecah pada Oktober lalu, publik ramai menyerukan boikot terhadap semua merek produk asal Israel maupun yang mendukung Israel. Puma pun menjadi sasaran boikot masyarakat pro Palestina.
Sementara itu, Perang Israel-Hamas dipicu ketika militan Hamas dari Jalur Gaza melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang
Israel kemudian berjanji menghancurkan Hamas. Israel memulai pengeboman intensif dan serangan darat di Gaza yang menewaskan sedikitnya 18.200 orang dengan besar korban adalah perempuan serta anak-anak.
Sumber: medcom