GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa terusik ketika tahu capres usungannya disenggol oleh kubu lawan. Juru bicara (jubir) PKS, Muhammad Kholid menegaskan Anies Baswedan tidak berutang jasa kepada Prabowo Subianto, meski diakui memang Partai Gerindra termasuk sebagai pengusung Anies saat Pilkada 2017.
Menurutnya, Anies bisa menang karena pilihan warga bukan karena Prabowo ataupun partai besutannya. "Mas Anies justru berutang jasa kepada warga Jakarta yang telah menaruh kepercayaan kepadanya. Utang jasa politiknya justru bukan ke Pak Prabowo lagi," ujar Kholid di dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Jumat (15/12/2023).
Ia pun mengingatkan pihak Prabowo bahwa pencalonan Anies di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu tidak semata-mata didukung oleh Partai Gerindra. Di sana, ada juga peran PKS yang sangat besar.
"Pencalonan Mas Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta itu oleh dua partai yakni Partai Gerindra dan PKS. Dan bagi PKS, ketika Mas Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, maka Beliau adalah milik seluruh warga Jakarta. Bukan milik PKS atau Gerindra," tutur dia.
Lebih lanjut, Kholid juga mengingatkan publik bahwa semula Sandiaga Uno bukan akan dipasangkan dengan Anies, tetapi dengan politisi PKS, Mardani Ali Sera. "Tetapi, karena situasi politik yang sangat dinamis, PKS berbesar hati menyerahkan hak pengusungan Mardani tersebut ke Mas Anies. Takdirnya, terpilih pasangan Anies-Sandi. Alhamdulilah, Mas Anies jadi Gubernur DKI," katanya.
Ia pun menyayangkan sikap Prabowo yang terkesan menyerang personal Anies. Prabowo pun terlihat emosional dalam debat. "Tampaknya Pak Prabowo belum move on. Bukannya, adu gagasan untuk ke depan, justru menyerang personal dengan mengungkit-ungkit masa lalu. Ini tidak baik dan tak dewasa," tutur dia lagi.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkit utang budi Anies Baswedan terhadap partai tersebut. Menurut Muzani, utang budi ini terkait ribuan kader Partai Gerindra yang ikut membantu Anies Baswedan memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya menurunkan waktu itu kurang lebih 2.300 kader dari seluruh Indonesia untuk memenangkan Anies," kata Muzani saat ditemui awak media di sela-sela Rakornas Partai Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023)..
Pernyataan Muzani sekaligus merespons pertanyaan awak media soal utang budi Anies Baswedan kepada Partai Gerindra saat terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu. Muzani menjelaskan, ribuan kader Partai Gerindra rela turun ke jalan untuk mencari dukungan supaya Anies menjadi gubernur DKI Jakarta. Menurut Muzani, dirinya ikut campur tangan dalam upaya memenangkan Anies Baswedan tersebut.
Diketahui, dalam debat pertama Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023), Prabowo menilai pendapat Anies soal menurunnya demokrasi di Indonesia terlalu berlebihan.
Menurut Prabowo, justru Anies, yang diusung Partai Gerindra, bisa terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta adalah hasil dari proses demokrasi. "Kalau demokrasi tidak berjalan, (maka) tidak mungkin Anda menjadi gubernur," ujar Prabowo kepada Anies.
Anies sendiri saat berkunjung ke Bekasi, Jumat (15/12/2023) hari ini mengaku sudah menunaikan tanggung jawabnya selaku gubernur DKI Jakarta selama lima tahun. Ia tak menjawab secara jelas apakah dirinya masih memiliki utang budi kepada Prabowo Subianto selaku ketua umum Partai Gerindra.
Sumber: inilah