GELORA.CO - Seorang pakar militer, bernama Yoav Zitun mengatakan bahwa tentara Israel terkejut dengan kekuatan militer Hamas.
Di mana sebelumnya menggaung di media, bahwa Israel 'gembar-gembor' akan menggulingkan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak musim panas 2007.
"Di lapangan, tentara setiap hari terkejut dengan betapa kuatnya Hamas," tulis Yoav Zitun.
Tentara Israel menyadari bahwa melenyapkan Hamas di Jalur Gaza akan memakan waktu berbulan-bulan, lanjut Zitun.
"Ini (Hamas) adalah militer yang dibentuk di wilayah yang hanya 50 menit dari Tel Aviv selama beberapa tahun terakhir,” tulis Zitun dalam artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Minggu (10/12/2023), mengutip Anadolu Agency.
Dan kemampuan militer gerakan Hamas menegaskan bagaimana mereka telah melawan pendudukan Israel di Palestina selama beberapa dekade, lanjutnya.
Zitun menyebutkan dalam artikelnya bahwa Amerika Serikat (AS) telah memberikan tenggat waktu kepada Israel untuk mengakhiri perang di Gaza pada akhir Desember atau Januari, namun Washington membantahnya pada hari Jumat (8/12/2023).
Zitun juga menjelaskan kemampuan Hamas dalam menghadapi tentara Israel.
“Mereka memiliki ratusan ribu senjata, termasuk berbagai jenis peluru RPG, yang dianggap sebagai senjata utama mereka."
“Mereka juga memiliki peluncur roket canggih, drone peledak, dan drone serang yang diproduksi sebagai salinan drone Sky Rider milik tentara Israel yang jatuh di Jalur Gaza dalam dekade terakhir," kata Zitun dalam artikelnya.
Menurut Zitun, para pejuang Hamas juga memiliki senapan mesin, senapan Kalashnikov, senapan sniper Dragunov, perangkat komunikasi canggih, alat peledak dengan standar dan ukuran berbeda dan senjata serta kemampuan militer yang tak terhitung jumlahnya.
Mengenai serangan Israel ke Jalur Gaza bagian utara, Zitun menyatakan, pertempuran sengit di Beit Hanoun itu dapat mengindikasikan bahwa membersihkan Gaza dari Hamas akan memakan waktu berbulan-bulan.
Meskipun Hanoun bukanlah benteng terkuat Hamas, kata Zitun yakin, mengutip Anadolu Agency.
Mengenai lingkungan Shujaiya di Kota Gaza, Zitun mengutip seorang perwira senior di Brigade Israel elit Golani yang mengatakan, Hamas telah menempatkan batalion terkuatnya di sana.
“Para militan Hamas di lingkungan itu lahir dan besar di sana, mereka terkait dengan tempat tersebut dan tidak akan melarikan diri,” kata petugas tersebut.
Diketahui Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan Hamas.
Setidaknya 17.700 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 48.780 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober setelah serangan lintas batas oleh Hamas.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi
Sumber: Tribunnews