Media Israel Hapus Berita Hoaks yang Tuding Jasad Bayi Palestina sebagai Boneka

Media Israel Hapus Berita Hoaks yang Tuding Jasad Bayi Palestina sebagai Boneka

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mesin propaganda Israel sejak akhir pekan lalu menuding jasad seorang bayi Palestina sebagai boneka. Bayi mungil itu tewas akibat serangan bom Israel di Gaza hanya satu jam setelah berakhir gencatan senjata pada Jumat (1/12) pagi.

Jasad bayi itu telah dikafani dengan wajah yang masih terlihat. Mata bayi berhidung mancung itu tampak lebar dan masih terbuka. Bibirnya tipis dengan mulut yang setengah terbuka.

Dalam video yang dilansir Quds News Network pada Jumat (1/12), kakek bayi itu memegang jasad cucunya dan mengangkat-angkatnya ke atas. Kakek tersebut meminta negara Arab memboikot Israel.

“Pesan saya kepada para pemimpin negara-negara Teluk [Arab], hentikan pengiriman BBM ke Barat dan Amerika,” kata kakek yang berduka tersebut sambil menunjukkan cucunya yang terbunuh.

Begitu video itu mencuat, langsung pihak Israel menuding bahwa jasad bayi itu adalah boneka alias kabar kematian itu bohong. Tudingan itu juga dimuat di media Israel, The Jerusalem Post, dengan mengutip sejumlah komentar netizen.

Tudingan keji bahwa bayi itu boneka dengan mudah dipatahkan. Bayi itu bernama Muhammad Hani al-Zahar, berusia 5 bulan.

Middle East Eye (MEE) melaporkan, The Jerusalem Post kemudian menghapus berita yang diunggahnya dengan alasan tidak memenuhi standar.

"Jerusalem Post menghapus artikel yang secara keliru mengeklaim bahwa bayi Palestina yang dibunuh di Gaza adalah sebuah boneka dan [mereka] memposting di media sosial bahwa artikel yang tidak memenuhi standar mereka itu telah dihapus," tulis MME, dikutip Senin (4/12). 

"Bayi tersebut, yang diidentifikasi sebagai Muhammad Hani al-Zahar, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza," imbuhnya.

Adapun pengumuman penghapusan berita yang diunggah Jerusalem Post berbunyi sbb:

Selama akhir pekan, kami membagikan artikel berdasarkan sumber yang salah. Artikel tersebut tidak memenuhi standar editorial kami dan karenanya dihapus. Kami menangani masalah ini dengan serius dan akan menanganinya secara internal untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Kami menyesali kejadian ini dan tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi standar jurnalistik tertinggi setiap saat.”

Meski media Israel sendiri telah menghapus kabar bohong itu, tetap saja mesin propaganda zionis mengembangkan kabar hoaks itu. Kali ini, mereka menuduh bahwa Hamas telah mengimpor boneka bayi dari China lalu menjadikannya sebagai model korban tewas bom Israel.

Sementara itu, otoritas di Gaza mengatakan kepada Aljazeera bahwa lebih dari 700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza selama 24 jam terakhir. Ini merupakan salah satu angka kematian harian tertinggi sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

"Dari utara hingga selatan, warga Palestina di Gaza mengatakan tidak ada tempat yang aman," lapor Aljazeera.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita