GELORA.CO - Kabar penemuan 5 mayat di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara, sempat membuat heboh media sosial belakangan ini. Penemuan tersebut usai polisi melakukan penggeledahan kampus terkait adanya video bernarasi 2 mayat di lantai 9 Unpri.
Saat melakukan penggeledahan, polisi tidak menemukan apapun di lantai 9, tapi mereka menemukan sekitar 5 mayat yang terdiri atas 4 pria dan 1 wanita di lantai 15 Unpri. Polisi saat ini masih menelusuri penyebab mayat tersebut ditemukan di lantai 15 Unpri.
Kabar penemuan mayat tersebut berawal dari seorang mahasiswa yang membuat rekaman video dan viral pada Minggu, 10 Desember 2023. Video singkat tersebut hanya berdurasi 14 detik. Ia merekam saat mendekati bak air berwarna biru yang airnya tumpah.
Bak itu ditutup dengan menggunakan penutup rapat berwarna biru diganjal dengan batu. Mahasiswa itu membukanya dan berteriak bahwa dia menemukan mayat. Pada saat itu, diduga ada tiga mayat dalam bak air yang sudah membusuk.
Video tersebut viral dan polisi pun bergerak untuk memeriksa karena telah menimbulkan keresahan. Polisi berkoordinasi dengan pihak kampus untuk melakukan penggeledahan untuk mendapatkan kejelasan mengenai penemuan mayat seperti yang viral di video.
Polisi kemudian melakukan olah TKP yang dibantu oleh tim laboratorium forensik dari Polda Sumatera Utara. Dari hasil penyelidikan tersebut, polisi menemukan lima mayat dengan masing-masing 4 mayat berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan.
Setelah itu, beredar sebuah video klarifikasi dari mahasiswa yang membuat video tersebut. Mereka mengatakan bahwa mayat yang ditemukan adalah boneka dan menyatakan bahwa penemuan mayat di Unpri Medan tersebut adalah hoaks.
Namun, kenyataannya, polisi yang melakukan olah TKP justru menemukan mayat di lantai 15. Masalah tersebut kemudian menimbulkan polemik. Sejumlah warganet menanggapi bahwa mayat tersebut bisa saja cadaver yang dijadikan alat peraga untuk mahasiswa kedokteran.
Namun, pihak Unpri Medan sendiri sempat memperumit dugaan penemuan mayat tersebut dengan meminta polisi supaya mendapatkan izin dari pengadilan jika mau menggeledah. Warganet pun melontarkan respons negatif dari tanggapan tersebut.
Menurut mereka, apabila mayat tersebut adalah cadaver dan tidak ada masalah dengan izin atau cadaver dipakai secara resmi, maka pihak kampus hanya perlu menjelaskan dan tidak perlu mempersulit proses penyidikan pihak berwajib.
Sumber: viva.