Kisah Adan, Meninggal di Lereng Marapi Usai Coba Selamatkan Tiga Teman

Kisah Adan, Meninggal di Lereng Marapi Usai Coba Selamatkan Tiga Teman

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Empat orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat dilaporkan merupakan mahasiswa dari Riau. Mereka adalah mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) atas nama Nazatra Adzin Mufadhal, Ilham Nanda Bintang, Muhammad Adan serta Aditya Sukirno Putra.

Dua di antara empat orang itu yakni  M Adan (21) dan Nazatra Adzin Mufadhal (22) terkonfirmasi meninggal dunia. Keduanya adalah warga Kota Pekanbaru. Satu mahasiswa lainnya belum ditemukan atas nama Ilham Nanda Bintang. Sementara Aditya Sukirno Putra ditemukan selamat dan masih dalam perawatan.

Paman Adan, Sudirman, mengatakan Adan sudah dimakamkan di Jalan Lintas Timur KM 20, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau Selasa (5/12/2023) tadi siang. Suasana haru menyelimuti proses pemakaman, mulai dari keluarga, kerabat, bahkan teman kuliah korban berdatangan untuk mengantarkan ke pemakaman.

Sudirman menceritakan M Adan awalnya pamit untuk pergi ke Padang. Namun, dia mendadak berubah pikiran hingga memutuskan pergi mendaki Gunung Marapi bersama teman-temannya. "Saat itu dia izin sama orang tuanya untuk pergi ke Padang, akhirnya gak jadi dan izin untuk mendaki gunung," kata Sudirman.

Setelah di gunung, Adan sempat menelepon keluarganya dan memberi kabar kondisi di Gunung Marapi. Saat itu Marapi dalam kondisi erupsi. Setelah itu pihak keluarga mendapat kabar dari temannya, kalau almarhum sempat menolong kawannya tiga orang dengan kondisi kakinya sudah patah.

"Beliau (Adan) berusaha menolong kawannya yang mengalami patah kaki," ucap Sudirman.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, keluarga korban langsung pergi ke Gunung Marapi. Adan juga sempat mengirim lokasinya melalui google share location.

Namun keluarga Adan tak bisa menjemputnya ke atas gunung karena situasi sangat bahaya. Tim gabungan juga melarang masyarakat untuk menaiki gunung tersebut.

Kemudian, salah satu anggota tim gabungan memberi kabar bahwa Adan sudah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit Dr Achmad Mokhtar di Bukittinggi.

Keluarga korban langsung menuju rumah sakit tersebut. Setelah sampai, mereka melihat korban sudah dalam kondisi meninggal.

"Melihat hal tersebut, kami langsung membawa korban ke Pekanbaru. Sekarang sudah dimakamkan," kata Sudirman menambahkan.

Informasi terbaru dari Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, hingga hari ini tepatnya sampai pukul 12.00 WIB tadi, Gunung Marapi masih terjadi letusan dan semburan abu vulkanik. Hari ini Marapi sudah meletus sebanyak 6 kali dan mengeluarkan hembusan abu vulkanik sebanyak 103 kali.

PGA Marapi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik, mengatakan ada penambahan jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Ahad (3/12/2023) lalu 2 orang. Total korban yang merupakan dari pendaki Gunung Marapi yang tewas berjumlah 13 orang.

 "Dua penambahan pendaki yang tewas ini merupakan bagian 12 pendaki yang sebelumnya dinyatakan hilang. Total yang meninggal dunia saat ini 13 orang," kata Abdul, Selasa (5/12/2023).

 Abdul menyebut proses evakuasi korban meninggal maupun korban yang luka-luka di Gunung Marapi mengalami kendala yang cukup berat karena erupsi masih terus berlangsung. Selain itu abu vulkanik yang menyembur kareha erupsi juga cukup tebal sehingga kondisi medan yang ditempuh tim gabungan untuk proses evakuasi semakin berat.

“Saat ini abu vulkanik udah sampai kaki bukit, tentu menjadi penghalang tim. Kedua jalur akan dilalui (evakuasi) terjal dan licin,” ucap Abdul Malik.  

Sumber: republika
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita