Hendri Satrio Ungkap Gosip Alasan Ketum Parpol Terpaksa Dukung Prabowo-Gibran

Hendri Satrio Ungkap Gosip Alasan Ketum Parpol Terpaksa Dukung Prabowo-Gibran

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik Hendri Satrio atau akrab disapa Hensat mengungkapkan gosip alasan sejumlah ketua umum partai politik (parpol) terpaksa mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Berdasarkan gosip yang beredar, ia mengatakan ketum parpol mendukung Prabowo Subianto dan Gibran di Pilpres 2024 dengan alasan 'tersandera', namun di sisi lain Hendri Satrio merasa bingung dengan hal tersebut.

"Bila benar gosip bahwa banyak Ketum Parpol pendukung Prabowo-Gibran terpaksa mendukung karena "tersandera", maka, bukankah kekalahan akan membuat mereka terbebas dari "sanderaan" itu?" ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (11/12).

Sementara itu, dalam survei terbaru menunjukkan pasangan calon (paslon) nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di posisi puncak.

Dalam jejak pendapat Litbang Kompas Desember 2023 Prabowo Subianto dan Gibran meraih elektabilitas 39,3 persen dalam survei yang digelar pada 29 November hingga 4 Desember 2023 itu. 

“Pasangan Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden,” tulis peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, dikutip dari Harian Kompas, Senin (11/12/2023).

Bambang mengatakan Prabowo-Gibran unggul pada pemilih perkotaan dan perdesaan dari laki-laki maupun perempuan. “Suara untuk Prabowo-Gibran juga lebih tinggi pada hampir semua kelompok pemeluk agama,” tulis Bambang.

Kemudian posisi kedua adalah paslon nomor urut satu dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan suara 16,7 persen, lalu disusul paslon nomor urut tiga dari PDIP Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan 15,3 persen.

Survei pada Litbang Kompas dilakukan dengan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan dalam metode tersebut 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana serta dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita