Hasto Tuding Kubu Prabowo: Banyak Kepala Daerah PDIP Diintimidasi

Hasto Tuding Kubu Prabowo: Banyak Kepala Daerah PDIP Diintimidasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuding kubu paslon Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kerap mengintimidasi pihaknya. Ia menyebut banyak pendukung hingga kepala daerah partainya yang jadi korban karena kubu 02 panik.

"Kami meyakini dengan banyaknya intimidasi yang dilakukan. Kepala daerah diintimidasi, mahasiswa diintimidasi, ibu-ibu diintimidasi, para kepala daerah dari PDIP ada yang diintimidasi," kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).

"Itu menunjukkan bahwa pihak Prabowo sangat khawatir sehingga mereka terpaksa kemudian menggunakan berbagai cara. Kita sudah melihat bansos bertebaran sejak awal. Kepala desa dikumpulkan yang dihadiri oleh Mas Gibran, itu menunjukkan kekuatan rakyat dari Pak Ganjar Pranowo ini memang mengkhawatirkan pihak lain," imbuhnya.

Menurut Hasto, kubu lain juga kerap melancarkan manipulasi hingga politik uang untuk menjegal partainya. Seperti membayar oknum untuk berpura-pura sebagai kader PDIP yang seakan kecewa dengan partai, ditandai dengan aksi melepas jaket.

"Itu kan ada buatan yang di Jateng, Jatim, yang lalu itu kan model-model itu dilakukan. Tapi cara memenangkan Pak Ganjar dengan Pak Mahfud bukan dengan cara cara seperti itu. Cara kami mengedepankan kerja-kerja konkret, berpihak pada wong cilik, bukan kemudian membayar orang per orang dengan berpura-pura melepas jaket partai (PDIP)," ujar Hasto.

Meski, Hasto optimis PDIP punya kekuatan struktur partai sampai ke akar rumput. Ia pun memastikan PDIP disiplin dan masih solid untuk memenangkan Pemilu Serentak 2024.

"Kantor partai ini menjadi bukti bagaimana kami dihancurkan oleh kekuatan otoriter Orde Baru dan kami tetap bangkit karena kesatupaduan dengan rakyat. Jadi ketika ada cara-cara membelah PDIP dengan cara politik uang seperti itu, itu menunjukkan ada yang panik melihat soliditas PDIP," tandasnya.

Sumber: kumparan.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita