GELORA.CO - Siapa yang tak kenal dengan Flying Dutchman atau Si Belanda Terbang? Nama ini melekat dalam dunia maritim, dari animasi hingga film Pirates of the Caribbean. Namun, siapakah sejatinya sosok legendaris ini?
Mitos Flying Dutchman diyakini bermula dari zaman penjelajahan laut oleh masyarakat Belanda pada abad ke-17, saat VOC berada pada puncak kejayaannya.
Profesor sastra Agnes Andeweg mencatat bahwa kisah ini mulai muncul pada paruh akhir abad ke-18, setelah runtuhnya kekuasaan maritim Belanda dan bubarnya VOC.
Menariknya, legenda ini pertama kali dicatat oleh seorang tahanan Inggris, George Barrington, dalam kisah perjalanan "A Voyage to Botany Bay" pada tahun 1795.
Ia menciptakan kisah kapal Belanda yang tenggelam dan menghantui Tanjung Harapan, berdasarkan pengalaman para pelaut Belanda yang ketakutan.
Namun, mitos ini tidak hanya melibatkan pelaut. Sastrawan Sir Walter Scott dalam "Rokeby" (1812) menggambarkan pengalaman menakutkan di laut saat terjadi badai, menyebut Dutchman sebagai kapal yang muncul dalam malapetaka kru.
Bahkan Raja George V dan pengembang properti David Morris melaporkan melihat Flying Dutchman.
Anehnya, fenomena ini dapat dijelaskan sebagai fatamorgana, di mana kapal terlihat melayang-layang di cakrawala.
Namun, bagaimana ketenaran Flying Dutchman meredup pada abad ke-20? Menurut Andeweg, penurunan ini terkait dengan berkurangnya minat publik terhadap pelayaran dan berakhirnya era kolonialisme.
Dalam pandangan Nic Compton, penulis buku maritim, pada abad ke-18 dan 19, melihat Flying Dutchman hanya memiliki dua penjelasan: takhayul atau kegilaan.
Namun, pada era modern, sains memberikan penjelasan ketiga.
Legenda Flying Dutchman, kapal hantu yang terbang, terus menyimpan misteri di balik jejaknya yang terbangun dari samudera waktu.
Sumber: viva.