GELORA.CO - Lembaga survei berbasis big data, Cakradata, merilis temuan terbarunya mengenai pantauan digital debat perdana calon presiden (capres) Pilpres 2024, periode 12-13 Desember 2023, di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Data percakapan didapatkan dari unggahan publik melalui kanal media Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, TikTok, berita media online, blog, dan forum.
Pada tren popularitas digital, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan paling banyak diperbincangkan. Hal ini terbukti pada 10-11 Desember sebanyak 48.642 percakapan naik sebesar 48 persen pascadebat pada 12-13 Desember menjadi 72.211 percakapan.
Disusul oleh Prabowo Subianto yang sebelum debat mendapat 60.071, dan naik sebesar 22 persen menjadi 73.424 percakapan pascadebat.
Sedangkan Ganjar pada 10-11 Desember mendapat 54.038 percakapan, namun pascadebat justru mengalami penurunan sebesar 32 persen menjadi 36.376 percakapan saja.
Tak hanya itu, Anies juga mendapatkan lebih banyak sentimen positif dibanding dua kandidat lainnya, yakni 62 persen. Sedangkan Ganjar 57 persen, dan Prabowo 41 persen.
Cakradata merangkum lima sentimen positif yang didapatkan oleh Anies, pertama yaitu karena Anies mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset sebanyak 34 persen.
Kemudian 31 persen menilai Anies saat debat menyatakan perihal penegakan hukum yang berkeadilan.
Sebesar 8 persen sentimen positif ini didapatkan karena Anies fokus pada penyelesaian fenomena orang dalam (ordal), dan 7 persen karena Anies menyinggung JAKI sebagai super apps sebagai bukti integrasi pelayanan publik di Jakarta.
Sedangkan sentimen positif terhadap Ganjar didapat karena pendekatan dialog dalam penyelesaian konflik Papua, yakni sebesar 33 persen.
31 persen, karena giat kampanye Ganjar dinilai nyata di lapangan, kemudian Ganjar-Mahfud tidak pernah abu-abu 27 persen. Lalu Ganjar juga memiliki gagasan satu desa satu puskesmas 7 persen, dan Ganjar berkomitmen sahkan UU KKR 2 persen.
Sementara itu, sentimen positif terhadap Prabowo Subianto karena demokrasi Indonesia baik-baik saja sebesar 51 persen, kemudian Prabowo dinilai fokus melanjutkan dan memperbaiki program pemerintahan Jokowi sebesar 26 persen.
Selain itu, 13 persen karena komitmen Prabowo menjadikan lembaga kehakiman independen dan kuat, 7 persen karena Prabowo tegak lurus terhadap pemberantasan korupsi, dan 3 persen karena Prabowo dianggap berkomitmen menaikkan gaji ASN untuk mengurangi korupsi.
Sumber: inilah