GELORA.CO -Sebuah video podcast komika, Pandji Pragiwaksono dengan Kemal Palevi tengah ramai diperbincangkan. Sebab, Pandji turut menyinggung nama Jokowi dalam video tersebut.
Pandji mengaku khawatir dengan Presiden Jokowi karena sebagai presiden dan seorang ayah membiarkan Kaesang Pangarep jadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Padahal, Kaesang baru dua hari masuk partai tersebut.
“Di mana kemampuannya, kalau misalkan alasan Kaesang jadi ketua umum partai adalah hanya karena bapaknya gitu. Anehnya lagi satu partai oke semua, emang kosong sih partainya,” kata Pandji dalam penggalan video yang beredar.
Video tersebut juga sempat diunggah oleh politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus di akun media sosial X pribadi pada Senin malam (11/12). Unggahan video Deddy Sitorus ini lantas disambar oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Fahri dengan tegas menyebut bahwa bukan hanya PSI yang melakukan penunjukan tokoh dengan cara instan tanpa perlu berkarir politik.
Pertama ada PDIP yang langsung mengambil Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Medan dan Solo.
“Dipakein baju merah dan disuruh kampanye Ganjar,” sambungnya, Selasa (12/12).
Selanjutnya ada PPP yang secara instan mengangkat Sandiaga Uno menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP. Padahal, Sandiaga baru saja pindah dari Partai Gerindra.
“Ketiga, Hanura ambil OSO (Oesman Sapta Odang) jadi ketua umum. Keempat, Perindo ambil TGB (Tuan Guru Bajang) jadi Ketua Harian. Mana karirnya?” demikian Fahri.
Sumber: RMOL