Bandingkan Jenderal Soedirman dengan Gibran, Prabowo Dinilai Kejauhan

Bandingkan Jenderal Soedirman dengan Gibran, Prabowo Dinilai Kejauhan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menilai capres nomor urut dua Prabowo Subianto kejauhan dengan membandingkan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka dengan Jenderal Soedirman.

Karena menurut Lukman, Prabowo Subianto lebih tepat membandingkan Gibran dengan patung Jenderal Soedirman di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, lantaran keduanya sama-sama tidak bisa berbicara.

"Kejauhan membandingkannya, sebenarnya yang lebih tepat, dibandingkan dengan patung Jenderal Soedirman di Dukuh Atas, alias sama-sama gak bisa bicara," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (12/12).

Sebelumnya, capres nomor urut dua Prabowo Subianto kembali mengungkapkan alasannya memilih Gibran Rakabuming Raka untuk mendampinginya sebagai cawapres di pemilihan presiden 2024.

Dalam Konsolidasi Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023), Prabowo Subianto membandingkan Gibran dengan Jenderal Soedirman.

"Saudara-saudara, ada yang mengatakan wakil yang saya pilih terlalu muda, padahal panglima besar kita (Jenderal Soedirman) waktu perjuangan umurnya 29 tahun mimpin perang lawan penjajah, mampu," ungkap Prabowo saat pidato di hadapan ribuan pendukungnya dikutip dari TV One News.

Kemudian Prabowo mengatakan bahwa dirinya sempat dihadapkan dengan dua pilihan pendamping untuk Pilpres 2024, dan ia memutuskan untuk memilih Gibran yang masih berusia 36 tahun.

"Saya katakan saya yang pilih, saya yang minta, saya yang memilih, tidak ada itu dinasti dinastian. Kalau dinasti merah putih apa salahnya. Kalau keluarga memberi anak anaknya untuk Republik apa salahnya. Kita harus bersyukur ada keluarga memberi anak-anaknya untuk negeri Ini," paparnya.

"Mas Gibran jangan ragu-ragu, kau harus bangga dengan orang tua-mu. Bagaimanapun Solo ini pusat negara, pusat kekuasaan, jadi orang Solo ini pandai berpolitik. Banyumas gudangnya tentara. Jadi saya terpaksa belajar dari orang Solo, tapi cita-citanya masih sama berbakti pada negara dan bangsa," tandasnya.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita