GELORA.CO - Orang-orang yang tergerak hatinya mau menjadi relawan di Gaza, Palestina, ternyata animonya cukup tinggi. Hal itu dibuktikan sudah ada sekitar 400-an orang menyatakan diri mereka bersedia menjadi relawan dan sekitar 1000 formulir telah diambil belum dikembalikan.
Informasi tersebut disampaikan Mohammad Tawakal selaku Pengurus Masjid Al-Muqarrabien, Tanjung Priok, Jakarta Utara, selaku initiasor keberangkatan para relawan kemanusiaan dari Tanah Air ke Palestina.
Sejumlah dari relawan akan berangkat dengan menggunakan dana pribadi mereka, namun ada pula akomodasinya difasilitasi bagi mereka yang tidak memiliki kecukupan dana.
Para relawan dituntut untuk mempersiapkan diri baik lahir maupun batin dalam menghadapi segala kemungkinan, mengingat Palestina merupakan medan perang dalam konflik 'abadi' dengan Israel. Banyaknya orang yang daftar menjadi relawan, akankah mereka memiliki keinginan untuk mati syahid?
"Kalau orang membantu kemanusiaan niatnya karena Allah. Urusan syahid dan tidaknya bagaimana Allah saja Pak. Kita terpanggil karena kemanusiaannya, bukan karena mau mati syahid," kata Tawakal kepada JawaPos.com, Sabtu (2/12).
Menurutnya, niat utama para relawan berkontribusi secara langsung membantu orang-orang tidak berdosa yang menjadi korban konflik di Palestina adalah semata mengharapkan ridha Allah.
"Rata-rata alasannya sama dengan saya, merasa terpanggil karena kemanusiaannya. Menurut kami, ibadah tertinggi itu adalah membantu, menolong sesama makhluk Tuhan. Saya orang pertama yang akan berangkat. Saya tidak mau mengajak orang kalau saya sendiri tidak ikut, tinggal di rumah. Kita ini pejuang kemanusiaan," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, orang-orang yang telah mendaftar dan dinyatakan lulus, tidak langsung dikirimkan sebagai relawan ke Gaza. Mereka terlebih dahulu akan diberikan pembekalan selama satu bulan sebelum keberangkatan.
"Yang pasti kriteria utamanya punya sifat kemanusiaan yang tinggi, sifat menolong yang luar biasa. Setelah itu, keahlian mereka ini apa, nanti di sana bisa kita arahkan. Karena yang dibutuhkan di sana sekarang adalah relawan-relawan. Mungkin kalau donasi makanan sudah banyak di sana," tuturnya
Sumber: jawapos