GELORA.CO - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku pada tahun 2018, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto pernah mendatanginya dan menawarkan posisi cawapres.
Namun pada saat itu, Anies secara tegas menolak dan mengatakan bahwa dirinya akan fokus pada tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi pada waktu itu selesai Pilkada di 2017, kami sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta 5 tahun. Kalau ada undangan apa pun saya enggak mau terlibat," ujar dia, di Jambi, Kamis (14/12/2023).
"Bahkan di tahun 2018, saya diundang oleh beliau (Prabowo) untuk menjadi cawapres dan saya sampaikan saya komit pada warga Jakarta," Anies dia.
Tak tanggung-tanggung, Anies bahkan mengungkapkan pada saat itu ada banyak pihak yang mencoba menawarkan posisi cawapres kepadanya.
"Dan pada saat yang bersamaan saya juga diminta oleh yang lain, ada 3 partai yang meminta saya untuk menjadi cawapres tahun 2019, diminta ada saksinya di situ. Dan saya katakan tidak," ungkapnya.
Rupanya alasan di balik Anies menolak tawaran-tawaran tersebut, lantaran pada saat itu Anies telah berjanji kepada Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra yang mengusung Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya sudah komit kepada Pak Prabowo bahwa di 2019 ini saya akan konsentrasi di Jakarta, dan saya tidak akan memotong pencalonannya Pak Prabowo di 2019, ini komitmen saya di Jakarta," jelasnya.
Rupanya saat itu selain diminta menjadi cawapres, Anies juga ditawarkan menjadi capres namun lagi-lagi dia kekeh menolak tawaran tersebut.
"Ketika saya sudah tuntas di Jakarta, saya orang merdeka yang boleh mengambil keputusan apapun juga. Betul kan?" tandas dia.
Sumber: tvone