GELORA.CO -Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut bahwa bantuan sosial bukan merupakan solusi untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Selama ini, ia memandang bahwa isu kemiskinan selalu dipandang sebagai masalah sosial yang penyelesaian akhirnya jadi tidak pada pokoknya.
Hal itu ia sampaikan saat mengisi agenda 'Dialog Pengusaha dengan Calon Presiden' yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (11/12).
Mulanya, Anies menyampaikan bahwa seharusnya masalah kemiskinan diselesaikan dengan sudut pandang ekonomi. Ia menyebutnya market mechanism.
"Bapak-bapak, ibu-ibu datang ke pedesaan, yang miskin itu bukan jobless, yang miskin itu punya job, jobnya apa? Petani, jobnya buruh tani, tapi revenuenya nggak cukup, tata niaganya tidak sehat," tuturnya.
"Mereka bekerja bisa dibilang full time selama musim tanam, selama musim panen, lalu apa yang kita kerjakan? Kita tidak fix-in ke tata niaga, yang kita lakukan kita beri bansos," sambung Anies.
Padahal, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa jika pemerintah lebih memilih untuk membereskan persoalan tata niaga agar bersih, sehingga petani mendapatkan hasil yang layak, bansos tak lagi diperlukan.
"Bila tata niaga karet, tata niaga kakao, tata niaga diperbaiki, itu diperbaiki, dia tidak perlu menerima bansos, jadi persoalan kemiskinan ini harus diselesaikan juga lewat mekanisme perekonomia," tegasnya.
Namun begitu, ia mengakui bahwa secara jalur politik, langkah untuk membereskan tata niaga ini tak terlalu populer dibandingkan dengan cara pemberian bansos.
"Karena kalau ngasih bansos itu konkret, 'Makasih,Pak saya terima', saya bertransaksi dengan rakyat. Saya berikan A, Anda pilih saya, gitu kan kira-kira," ungkapnya.
"Tapi kalau pakai policy ini, nggak kelihatan itu, transaksi antara pemimpin dan rakyatnya itu. tapi sekarang mau pilih mana, mau negeri ini dijebak di dalam situasi begini?" pungkas Anies.
Sumber: jawapos