GELORA.CO - Gunung Marapi yang merupakan sebuah gunung aktif di Sumatera Barat, mengalami erupsi pada hari Minggu, 3 Desember 2023 kemarin.
Erupsi yang terjadi sekitar pukul 14:54 WIB tersebut diketahui menyebabkan korban jiwa sebanyak 11 orang yang merupakan pendaki gunung.
Dalam kondisi yang sangat tidak kondusif ini, masih ada saja orang yang tampaknya tidak bisa memberikan komentar tentang suatu peristiwa secara bijak.
Hal ini dapat dibuktikan dari salah satu postingan akun Instagram @okesumut yang menampilkan tangkap layar (screenshot) berisi komentar-komentar warganet.
Dalam postingan lainnya dari akun yang sama, terdapat sebuah video yang menampilkan seorang pendaki perempuan terjebak dalam erupsi Gunung Marapi.
Saat kejadian tersebut, diketahui ada 70 orang pendaki yang berada di gunung tersebut dan sebagian di antara mereka sudah dievakuasi.
Sebagian lainnya masih ada yang terjebak, bahkan beberapa dinyatakan meninggal, termasuk pendaki perempuan dalam video.
Dari postingan tersebut, terdapat salah satu komentar tidak pantas yang dibuat oleh akun bernama @rendytoejeh.
''Mampus,'' tulis akun @rendytoejeh.
Akun tersebut diduga dimiliki oleh seorang oknum polisi, sehingga komentar tersebut pun memicu kemarahan warganet.
Akun @okesumut juga menyesalkan tentang komentar tersebut, yang bagi mereka tidak pantas dan tidak menunjukkan rasa simpati bagi korban.
''Berkomentarlah yang pantas. Tunjukkan simpatimu. Kalau kau tak suka lebih baik diam,'' tulis akun @okesu*** dalam postingannya.
Tidak lama setelah tangkap layar tersebut diposting, muncul sebuah fakta sebenarnya yang kemudian terungkap.
Akun @rendytoejeh diketahui merupakan sebuah akun palsu yang mencatut nama seorang polisi bernama Rendy Tuejeh dengan akunnya @rendytuejeh.
Hal tersebut disampaikan lewat kolom komentar oleh akun @abdi***** perihal oknum polisi tersebut.
''Akun palsu itu min yang @rendytoejeh dia pake foto dari akun yang asli @rendytuejeh. Akun asli yang Rendy Tuejeh beneran Polisi dan gak macam-macam orangnya,'' tulis akun @abdi***.
Tidak lama setelah itu, akun palsu @rendytoejeh pun tidak bisa diakses lagi.
Informasi ini tentunya bisa membantu kita untuk mencegah berbagai berita palsu serta mengajak untuk berkomentar bijak dalam menyikapi kejadian erupsi Gunung Marapi ini.***
Sumber: harianhaluan