GELORA.CO - Publik dikejutkan dengan viralnya rekaman curhatan diduga seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Boyolali yang diminta untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dalam curhatannya, PNS itu bahkan mengatakan jika adanya pungutan uang dengan alasan gotong royong. Mirisnya, jika mereka menolak akan dimutasi atau dikucilkan dari lingkungan kerja.
"Kalau itu sudah jadi rahasia umum, diarahkan untuk memenangkan PDIP dan memilih Ganjar," ujar si PNS tersebut.
"Kalau aku dengar dari teman-teman yang dipungut biaya sumbangan sama menangkan calon PDIP," lanjutnya.
Si PNS tersebut mengatakan jika perintah itu langsung dari pimpinan satuan kerja. "Menurutku biasanya bupati, karena dia kan yang punya kuasa di Boyolali," jelasnya.
Mirisnya, bagi yang membangkang atau tidak mengindahkan arahan tersebut maka akan dikenakan sanksi.
Disebutkan, sanksi tersebut bisa berupa dipindahtugaskan ke daerah yang jauh atau bahkan dikucilkan dari lingkungan kerja.
"Karena awal proses seleksinya pegawai itu kan dari Pemdes kemudian dapat rekom dari orang-orang partai itu," ungkapnya.
"Bahasanya 'kamu kan tak masukan lewat partai, mestinya harus setor ke partai'," tambahnya.
Kendati demikian, curhatan PNS di Boyolali tersebut belum terkonfirmasi atau mendapatkan konfirmasi dari pihak-pihak terkait.
📢 viral - viral - viral
— Misay (@mimih6mei) November 14, 2023
" PNS boyolali " "diperintah" u/ menangkan PDIP & Ganjar-Mahfud
bahkan dimintai dana dgn alasan gotong royong 😱
Klo menolak,
diancam mutasi & dikucilkan 🫣
Jadi . .
siapa yg Playing victim ❓
Siapa paling nyaring, agar pejabat netral ❓ pic.twitter.com/EHJyDSurfm
Sumber: viva