GELORA.CO - Elektabilitas Ganjar-Mahfud menurun dalam hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dipastikan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud hanya sebesar 28,6 persen dan menempati posisi kedua.
Dair hasil survei terlihat, basis pemilih Ganjar di Jawa Tengah kini semakin direbut oleh Gibran. Pada Oktober 2023, pemilih Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah sebesar 70,1 persen namun pada November 2023 hanya sebesar 61,8 persen.
"Pada Oktober 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah sebesar 10,7 persen. Saat ini di bulan November 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami kenaikan signifikan menjadi 24,6 persen," ujar Direktur KCI-LSI Denny JA, Adjie Al Faraby dalam paparannya, Senin (20/11).
Jawa Tengah sendiri merupakan basis terbesar untuk suara Ganjar, namun ketika ia menang Pilkada di Jawa Tengah pada 2018 lalu ia hanya mendapatkan 58,78 persen suara. Sementara Jokowi memenangkan Pilpres di Jawa Tengah dengan 77,29 persen suara.
Jokowi dinilai lebih populer di Jawa Tengah dibanding Ganjar. Peran Gibran sebagai cawapres dinilai dapat merepresentasikan Jokowi lebih kuat di Jawa Tengah dibanding Ganjar.
Alasan lainnya yakni blunder dari kubu Ganjar-Mahfud atau PDI Perjuangan yang semakin menyerang Jokowi justru melemahkan dukungan Ganjar.
"Kubu Ganjar agaknya tak menyadari, mayoritas pemilih Ganjar itu adalah mereka yang menyukai dan mengidolakan Jokowi," ucap Adjie.
"Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan capres-cawapres lain," sambungnya.
Selanjutnya, kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun masih menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi kedua termiskin di Pulau Jawa.
Hal ini terus menjadi perbincangan publik di mana lebih dari 60 persen publik menilai isu ekonomi menjadi isu yang paling penting.
"Keempat, makin kuatnya persepsi bahwa Ganjar Pranowo hanyalah petugas partai atau "bonekanya Megawati". Data LSI Denny JA menunjukkan pada Agustus 2023 hanya 28,9 persen yang mengetahui isu Ganjar sebagai petugas partai. Saat ini di November 2023 sebesar 40,6 persen mengetahui isu ini," kata dia.
Isu mengenai petugas partai membuat Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tak mampu mengambil keputusan sendiri, sebab ia harus dengan persetujuan dari Megawati.
Metode Survei
Hasil survei dari LSI Denny JA dilakukan dengan metode sampling Multi-stage Random Sampling dengan total 1200 responden dan Margin of Errornya kurang lebih 2,9 persen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan LSI Denny JA yakni dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Dilengkapi riset kualitatif, waktu pengumpulan data survei ini mulai dari 6 hingga 13 November 2023.
Sumber: kumparan