GELORA.CO -Seluruh dunia, termasuk Indonesia, tengah menghadapi ancaman climate change serius yang memerlukan respon cepat dari sisi instrumen fiskal.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2024 yang disiarkan melalui akun YouTube pada Kamis (23/11).
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu telah mengambil perannya dengan terlibat aktif dalam upaya antisipasi perubahan iklim global.
“Kami di Kemenkeu termasuk institusi yang cukup aktif melakukan engagement (terlibat). Juga membantu untuk membangun fondasi-fondasi bagi antisipasi dampak climate change yang luar biasa bagi umat manusia,” ujar Sri.
Adapun langkah yang dilakukan Kemenkeu di antaranya membangun carbon market (pasar karbon), dan mengenalkan carbon tax (pajak karbon) secara bertahap.
Sementara, dalam negosiasi internasional, Kemenkeu juga dikatakan telah berupaya mendapatkan dukungan global untuk agenda penurunan emisi karbon di Indonesia.
Sri Mulyani mencontohkan, energy transition mechanism (mekanisme transisi energi) yang selama ini sudah diumumkan, membentuk country platform dan membangun blended finance (pendanaan campuran) dalam rangka meningkatkan peran energi terbarukan dan mengendalikan peranan dari energi yang berasal dari fosil fuel.
“Sehingga Indonesia bisa tetap tumbuh tinggi namun emisi karbon yang berasal dari energi nya makin menurun atau bisa turunkan,” sambung Sri Mulyani.
Pada pekan depan, Indonesia sendiri dikabarkan akan menghadiri Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC) di Dubai, yang salah satunya akan membahas pendanaan untuk agenda keberlanjutan.
Sumber: RMOL