Sandera Israel Ucapkan Terima Kasih bagi Hamas, Sandera Palestina Malah Ngaku Dipukuli Tentara Israel

Sandera Israel Ucapkan Terima Kasih bagi Hamas, Sandera Palestina Malah Ngaku Dipukuli Tentara Israel

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Muhammad Nezzal, seorang anak Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina, mengatakan beberapa tahanan sampai kehilangan kesadaran karena pemukulan brutal yang dilakukan pasukan Israel selama di penjara. 

Nezzal ditangkap tiga bulan lalu di Kabatiye, Jenin, Tepi Barat, dan ditempatkan di penjara administratif selama enam bulan. 

Nezzal, yang pulang ke rumah dengan kondisi patah tulang di tubuhnya, mengatakan pasukan Israel terus-menerus menggerebek sel dan memukuli para tahanan. “Beberapa kehilangan kesadaran akibat pemukulan di penjara. 

Ada seorang tahanan; setelah kehilangan kesadaran karena dipukuli, mereka mengeluarkannya dari sel, dan saya pikir mungkin dia telah meninggal, tetapi kami tidak dapat mengetahui apa pun tentang dia," kata Nezzal kepada Anadolu, Selasa (28/11/2023). 

"Pasukan pendudukan menyerang kami secara brutal. Mereka memukuli beberapa tahanan hingga mereka kehilangan kesadaran, dan yang lainnya menangis karena kejamnya penyiksaan,” ujar dia, menambahkan.

 Nezzal, yang mengalami patah tulang di jarinya, memar di tangan dan berbagai bagian tubuhnya, mengatakan sebulan terakhirnya dirinya di penjara terasa seperti 20 tahun. 

Berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 24 November lalu, sebanyak 50 warga Israel dibebaskan dengan imbalan 150 perempuan dan anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel. 

Pembebasan tersebut dilakukan dalam empat gelombang selama empat hari masa jeda kemanusiaan, yang kemudian diperpanjang selama dua hari pada Senin malam (28/11). 

 Sebelumnya, wanita Israel yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza menuliskan surat ucapan terima kasih karena diperlakukan baik. Ucapan itu dia tulis setelah bebas di masa gencatan senjata Israel-Hamas. 

Seperti dilansir media lokal Turki,TRT World, Selasa (28/11/2023), Danielle Aloni dan putrinya,Emilia (5), dibebaskan oleh Hamas pada 24 November lalu, setelah keduanya ditahan selama 49 hari di Jalur Gaza. 

Aloni menulis surat untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan para anggota kelompok milisi Palestina itu kepada putrinya, yang juga dibebaskan bersamanya

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita