GELORA.CO - Seruan dan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) atas produk-produk yang terafiliasi atau ‘berbau’ dengan Israel semakin masif. Aksi ini pun berdampak pada harga saham perusahaan yang terafiliasi tersebut.
Perlu diketahui, aksi BDS bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina. Di Indonesia, gerakan ini semakin terdorong setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina.
Dalam Fatwa ini tertuang bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Sebaliknya, mendukung Israel dan mendukung produk yang dukung Israel hukumnya haram.
Gerakan ini cukup berhasil saham saham perusahaan yang terafiliasi dengan Israel rontok.
Berikut adalah ulasan mengenai dampak Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap saham perusahaan yang terafiliasi dengan Israel:
Starbucks (MAPB): Gerakan BDS telah memberikan tekanan pada saham Starbucks, yang dikelola oleh PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) di Indonesia. Kabar dukungan terhadap Israel membuat saham MAPB mengalami koreksi sebesar 0,51% dalam satu bulan terakhir, sementara outlet Starbucks juga melaporkan penurunan kunjungan di beberapa lokasi.
Kentucky Fried Chicken (FAST): Restoran cepat saji KFC, yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), juga merasakan dampak BDS. Saham FAST mengalami koreksi sebesar 1,3% dalam satu bulan terakhir.
Unilever (UNVR): Produk-produk Unilever, termasuk Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, dan lainnya, terdaftar dalam gerakan BDS. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengalami penurunan saham sebesar 11,53% dalam sepekan terakhir.
Nestle Pure Life (ADES): Saham ADES yang memproduksi air minum Nestle Pure Life turun sebesar 14,22% selama sebulan terakhir. Boikot ini berpotensi mempengaruhi penjualan air minum Nestle Pure Life dan dapat menyebabkan penurunan pendapatan pada kuartal-IV 2023.
Apple (ERAA): Produk Apple juga terdaftar dalam gerakan BDS, yang dapat berdampak pada kinerja keuangan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) karena kehilangan sebagian pendapatannya.
Hewlett Packard (MTDL): Boikot juga mencakup produk laptop Hewlett Packard (HP) yang didistribusikan oleh PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL). Produk hardware HP Israel, yang digunakan oleh tentara Israel (IDF), dapat mempengaruhi kinerja keuangan MTDL.
Aksi BDS di Indonesia semakin mendapat dukungan setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang menyatakan bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina wajib hukumnya, sementara mendukung Israel dan produk yang mendukung Israel diharamkan.(*)
Sumber: imcnews