Rocky Gerung Sebut Megawati Menjadi Melodramatis terhadap Jokowi

Rocky Gerung Sebut Megawati Menjadi Melodramatis terhadap Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menjadi melodramatis terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya Megawati terus mengirim sinyal mengenai Jokowi yang mengkhianati dan mendzolimi PDIP, dan menurut Rocky Gerung tujuannya untuk memperoleh simpati publik demi membantu kemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Kita melihat bahwa capres-capres ini terutama Pak Ganjar seolah unstoppable untuk memenangkan, karena itu Ibu Mega kirim sinyal terus tuh bahwa Jokowi mengkhianati dia, bahwa Jokowi mendzolimi dia," ucapnya. 

"Jadi Ibu Mega berupaya untuk playing victim lah atau menjadi melodramatis kira-kira begitu tuh untuk mencari simpati," sambungnya dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (16/11).

Seperti diketahui, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menumpahkan air mata ketika berbicara soal hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan para kader PDIP dengan Jokowi, setelah nama terakhir tersebut terkesan meninggalkan partainya.

“Dengan apa yang terjadi, ini bukan seberapa sakitnya, kami sudah biasa mengalami sakit itu. Ini bagian dari gemblengan-gemblengan sejarah,” katanya mulai terbata-bata dikutip dari JPNN.

“Sakit? Ya, kami enggak bisa menutup mata,” imbuh Hasto mulai menangis di hadapan tuan rumah siniar Akbar Faizal Uncensored, Akbar Faizal, yang tayang di YouTube pada Kamis (9/11).

“Kami sangat sedih. Bu Mega itu mengawal Pak Jokowi. Semua (kader PDIP). Saya belum menghitung (tingkat) ranting-ranting itu,” tutur Hasto.

Hasto menceritakan, saat bertemu dengan kader-kader PDIP di tingkat ranting, banyak yang bertanya kenapa (Jokowi) bisa seperti itu? 

“Saya hanya bisa memberikan penjelasan bahwa manusia bisa berubah oleh sisi-sisi kegelapan,” ujar pria yang tertarik dengan cerita-cerita wayang dan alam budaya Jawa itu.

Sumber: populis

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita